Pemkot Solo minta Belanda kembalikan benda bersejarah keraton

Kamis, 08 Mei 2014 - 17:13 WIB
Pemkot Solo minta Belanda...
Pemkot Solo minta Belanda kembalikan benda bersejarah keraton
A A A
Sindonews.com - Pemeritah Kota Solo bakal menelusuri keberadaan naskah-naskah kuno peninggalan keraton kasunanan Surakarta dan Kerajaan Mataram yang ada di Belanda. Benda peninggalan zaman kerajaan itu saat ini tersimpan di Perpustakaan Univeraitas Leiden Belanda.

Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, mengatakan saat ini pihaknya meminta stafnya untuk melakukan inventarisir naskah dan benda-bemda kuno itu ke negara kincir angin itu. Inventarisir itu menurutnya sangat diperlukan agar diketahui benda-benda mana saja yang berasal dari wilayah Kota Solo.

Selain itu proses inventarisir dilakukan untuk mengetahui keaslian benda yang ada di Belanda. "Kami minta agar barang-barang tersebut diinventarisir semuanya, setelah itu baru kita ambil langkah selanjutnya," ucap Rudy, Kamis (8/5/2014).

Ia mengatakan selain naskah dan benda kuno, pihaknya juga meminta agar petugas yang dikirim juga menelusuri mobil milik Raja Keraton kasunanan Surakarta Pakubuwana X. Mobil itu dinilai sangat bersejarah karena merupakan mobil pertama yang dimiliki oleh orang Indonesia.

Apabila proses inventarisir selesai, pihaknya akan meminta pemerintah untuk melobi Pemerintah Belanda agar benda-benda itu bisa dibawa kembali ke Indonesia.

Menurut Rudy, benda itu merupakam aset bangsa yang harus diselamatkan dan nantinya bisa dipertontonkan di Museum di kota Solo atau di Museum lain di Indonesia. "Itu bagian dari sejarah Indonesia, jadi warga Indonesia harus mengetahui benda benda itu," ucapnya.

Sementara itu sejumlah warga Solo mendukumg langkah yang diambil oleh wali kota. Menurut warga naskah kuno dan juga benda bersejarah bisa menjadi bahan pembelajaran.

"Benda bersejarahnya saja saat ini masih dibawa penjajah, jadi sama saja kita masih dijajah sampai saat ini," ucap salah seorag warga Laweyan, Agung Prasetya.

Seperti diketahui, benda benda kuno itu dibawa ke Belanda pada saat masa pendudukan Belanda di Indonesia. Benda itu tidak dikembalilan dan justru disimpan di Negeri Kincir Angin hingga saat ini.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9106 seconds (0.1#10.140)