Sampah menumpuk di Garut

Rabu, 07 Mei 2014 - 20:20 WIB
Sampah menumpuk di Garut
Sampah menumpuk di Garut
A A A
Sindonews.com - Sampah menumpuk di tengah jalan, warga di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengeluh. Keluhan warga didasari oleh bau tidak sedap yang akan ditimbulkan oleh sampah.

Roni Saefudin (26), warga Kampung Pedes, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, menuturkan, biasanya sampah di tengah Jalan Tenjolaya diangkut setiap pagi oleh petugas kebersihan. Warga pun menuding pemerintah lamban dalam menangani masalah sampah di Garut.

"Baru hari ini mobil pengangkut sampah yang biasa mengangkut hanya lewat begitu saja. Saya sendiri tidak tahu alasannya karena tak ada pemberitahuan dari pemerintah," kata Roni, Rabu (7/5/2014).

Menurutnya, warga di sekitar ia tinggal memang biasa membuang sampah di tengah jalan setiap hari. Penyebabnya, di lingkungan tersebut sama sekali tidak tersedia tempat pembuangan sampah. "Warga ingin sampah yang dibuang ini segera ditangani pemerintah. Kalau tidak begitu, mungkin sampah akan dibiarkan. Kami akan menunggu sampai besok. Apakah sampah ini akan diangkut atau tetap dibiarkan," ujarnya.

Di tempat terpisah, tumpukan sampah pun ditemukan dengan mudah di pinggiran Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul. Wahyu (44), seorang pemilik warung bakso di Jalan Cimanuk, mengaku sangat kecewa dengan pelayanan kebersihan pemerintah. "Di satu sisi kami ditarik retribusi untuk sampah ini. Namun di sisi lain pemerintah seperti yang acuh. Apalagi pemerintah tidak menyediakan tempat sampah," ucapnya.

Sampah di Jalan Cimanuk ini, kata Wahyu, telah menimbulkan bau busuk. Sebab, sampah dibiarkan menumpuk di pinggir jalan. Sementara itu, Komunitas Pecinta Alam Garut Janur Muhammad Bagus menilai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kedodoran dalam menangani masalah sampah. Menurutnya, program penanganan sampah dari pemerintah belum optimal.

"Program Jumat Bersih seperti apa yang dicanangkan oleh Bupati Rudy Gunawan saat memulai 100 hari kerjanya masih jauh dari apa yang diharapkan. Kegiatan itu hanya untuk di kalangan birokrasi saja, belum menyeluruh. Seharusnya, pemerintah membuat kebijakan yang melibatkan masyarakat luas. Sebab masalah sampah di Garut bukan hanya tugas dari pemerintah saja, melainkan juga menjadi kewajiban masyarakat juga," paparnya.

Sebagai solusi, ia menawarkan agar pemerintah daerah merangkul masyarakat untuk ikut bersama-sama mengatasi sampah. Karena selama ini, Pemkab Garut hanya antusias kepada program yang sifatnya seremonial.

"Percuma jika armada angkutan sampah ditambah, jumlah petugas kebersihan ditambah, sementara masyarakat tidak diajak. Meski pemerintah habis-habisan, namun masyarakat tidak diajak, tetap saja persoalan sampah tidak akan pernah selesai."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6451 seconds (0.1#10.140)