Tips agar anak tak jadi korban paedofil

Rabu, 07 Mei 2014 - 18:18 WIB
Tips agar anak tak jadi...
Tips agar anak tak jadi korban paedofil
A A A
Sindonews.com - Mencuatnya berbagai kasus kekerasan seksual terhadap anak-anak membuat banyak orangtua menjadi waswas. Bagaimana tips agar anak-anak terhindari jadi korban kekerasan seksual?

Psikiater dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Teddy Hidayat, berbagi tips bagi para orangtua yang memiliki anak. Sehingga ke depan diharapkan tidak ada lagi kejadian serupa yang menimpa anak-anak. "Orangtua jangan terlalu mudah menitipkan anak pada tetangga, sopir, pembantu, atau keluarga sendiri," kata Teddy di RSHS, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/5/2014).

Menurutnya, siapa pun bisa jadi pelaku kekerasan seksual terhadap anak-anak, sehingga kewaspadaan perlu dimiliki orangtua. Orangtua juga diharapkan memberikan pengetahuan dan pendidikan yang baik bagi anak-anak. Anak-anak harus tahu sentuhan yang baik dan buruk. Sentuhan baik misalnya mencium tangan dan sentuhan buruk misalnya meraba. "Ketika anak ada bagian tubuhnya yang disentuh, dia harus tahu bahwa itu tidak baik, tidak pantas," ucapnya.

Hal penting lainnya adalah anak harus diajarkan berani. Ketika disentuh orang dewasa, mereka harus berani mengatakan bahwa itu tidak boleh dilakukan dan berontak. "Anak juga harus diajarkan berani melapor pada guru, satpam, dan orangtua (jika diperlakukan tidak senonoh)," ujar Teddy.

Untuk mengajarkan keberanian, itu bukan hanya tugas orangtua, tapi juga kewajiban guru. "Kalau anak tidak diajarkan (keberanian), mungkin dia akan takut," ungkapnya.

Orangtua dan guru juga wajib memiliki pengetahuan soal ciri-ciri anak yang jadi korban kekerasan seksual. Sehingga korban bisa segera diobati dan pelaku cepat ditangkap. "Misalnya anak menjadi pendiam padahal sebetulnya dia anak yang aktif," tuturnya.

Ciri lainnya adalah anak susah berjalan, takut ketika dihampiri orang dewasa, hingga ada darah di celana anaknya. "Kita harus mendeteksi itu sejak dini," tegas Teddy.

Selain agar anak tidak menjadi korban, orangtua juga bisa memberi penanganan lebih cepat jika anaknya jadi korban kekerasan seksual.

Teddy mengatakan, korban paedofilia tidak hanya ketika yang bersangkutan disodomi atau disetubuhi. Pelukan atau rabaan pada bagian tubuh tertentu saja sudah masuk kategori paedofilia jika dilakukan orang dewasa terhadap anak-anak. "Jadi bukan hanya saat pelaku beraksi (menyetubuhi korban). Saat pelaku baru memikirkan atau berfantasi (seksual) tentang anak kecil saja, itu sudah paedofilia," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2018 seconds (0.1#10.140)