Virus MERS mewabah di Arab Saudi
A
A
A
Sindonews.com - Middle East Respitatory Syndrome Corona Virus (MERS COV) ternyata telah mewabah di Arab Saudi beberapa waktu terakhir ini. Tidak sedikit warga di Arab Saudi meninggal dunia disebabkan oleh virus corona tersebut.
Kepala Departemen Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Prof Luhur Soeroso mengungkapkan, pasien pertama penderita virus MERS ini terdapat di Jordania. Kemudian menyebar dan 30 persen penderita MERS yang terinfeksi meninggal dunia.
Menurut Luhur, MERS COV sangat berbeda dengan kasus infeksi corona virus yang pernah terjadi di Singapura 2003 lalu. Corona virus yang melanda Singapura penularannya sangat cepat sehingga tidak sedikit petugas kesehatan menjadi korban.
“Corona virus kali ini (MERS CoV) adalah beta corona virus. Artinya virus mengenai ke manusia dan dari virus ini dan terjadi gejala yang disebutkan dengan resporato syndrome,” jelasnya, Selasa (6/5/2014).
Dengan resporato syndrome ini, jelas dia, penderita akan mengalami gejala awal flu, demam dan sesak nafas. Dan jika dibiarkan akan menyebabkan kematian.
“Jika ada riwayat diabetes, penyakit kronis seperti penyakit paru dan gangguan ginjal, virus ini akan sangat mematikan bagi penderita,” terangnya.
Kepala Departemen Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, Prof Luhur Soeroso mengungkapkan, pasien pertama penderita virus MERS ini terdapat di Jordania. Kemudian menyebar dan 30 persen penderita MERS yang terinfeksi meninggal dunia.
Menurut Luhur, MERS COV sangat berbeda dengan kasus infeksi corona virus yang pernah terjadi di Singapura 2003 lalu. Corona virus yang melanda Singapura penularannya sangat cepat sehingga tidak sedikit petugas kesehatan menjadi korban.
“Corona virus kali ini (MERS CoV) adalah beta corona virus. Artinya virus mengenai ke manusia dan dari virus ini dan terjadi gejala yang disebutkan dengan resporato syndrome,” jelasnya, Selasa (6/5/2014).
Dengan resporato syndrome ini, jelas dia, penderita akan mengalami gejala awal flu, demam dan sesak nafas. Dan jika dibiarkan akan menyebabkan kematian.
“Jika ada riwayat diabetes, penyakit kronis seperti penyakit paru dan gangguan ginjal, virus ini akan sangat mematikan bagi penderita,” terangnya.
(lns)