Beredar pesan berantai virus onta masuk Surabaya

Selasa, 06 Mei 2014 - 11:05 WIB
Beredar pesan berantai virus onta masuk Surabaya
Beredar pesan berantai virus onta masuk Surabaya
A A A
Sindonews.com - Beredar pesan berantai (broadcast) melalui jejaring sosial BMM terkait virus MERS. Virus mematikan ini dikabarkan sudah masuk ke wilayah Surabaya dan Bali.

Inti dari pesan berantai itu meminta masyarakat untuk mewaspadai gejala-gejala yang timbul akibat virus yang kepanjangan dari Minddle East Respiratory Syndrome.

Dalam Broadcast tersebut dijelaskan, virus menyerang sistem kekebalan tubuh, dengan gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas. Lalu masa inkubasi 10-14 hari.

Broadcast itu juga menyebutkan, jika sistem kekebalan tubuh menurun, maka akan menyerang organ hati dan ginjal. Penderita virus MERS akan memiliki urine berwarna keruh seperti teh. Dan penderia harus diisolasi dalam perawatan.

Namun, hingga saat ini belum ada vaksin untuk virus yang disebabkan dari onta yang sakit itu. Saat ini, pesan berantai itu telah sampai ke warga Surabaya.

Teguh LR, warga Kupang Panjaan, Surabaya, mengaku menerima broadcast tersebut dari sejumlah rekannya di BBM. "Saya dapat BC (broadcast) dan langsung saya kirimkan ke grup-grup yang ada di BBM saya. Kebetulan saya punya tiga grup BBM," kata Teguh, kepada wartawan, Selasa (6/5/2014).

Sejumlah teman-temannya juga memiliki respon yang cukup bagus. Artinya, mereka beranggapan, BC ini adalah info yang bermanfaat. Teguh mengaku percaya dengan BC tersebut. Pasalnya, inti dari BC itu adalah mengajak untuk mewaspadai atas virus MERS.

"Ya, saya percaya dengan broadcast itu. Masuk ke Surabaya sangat beralasan, meski virus itu berasal dari Arab Saudi. Terlebih lagi, dalam BC itu juga disebut sudah masuk ke Bali," terangnya.

Menurut Teguh, saat ini banyak warga Indonesia yang berangkat ke Arab Saudi dalam rangka menjalankan ibadah umroh. Ketika berada di Arab, bisa saja mereka terjangkit virus tersebut kemudian pulang ke Indonesia. Sehingga, virus tersebut menyebar dan menjangkiti warga yang lain.

"Oleh karena itu, enggak ada salahnya kita untuk tetap waspada atas virus itu. Yang menurut BC itu belum ditemukan vaksinnya," pungkas pria yang akrab dipanggil 'Pak Lurah' ini.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9263 seconds (0.1#10.140)