Polisi sebar ratusan intel untuk memantau UN
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Resor Tulungagung menerapkan pengawasan bersifat intelejen terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP dan sederajat di Kabupaten Tulungagung.
Ratusan aparat berpakaian sipil (preman) akan disebar. Secara diam-diam mereka disusupkan untuk membaur dengan warga sekolah tempat berlangsungnya UN.
Kepolisian Resor Tulungagung menerapkan pengawasan bersifat intelejen terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP dan sederajat di Kabupaten Tulungagung.
Ratusan aparat berpakaian sipil (preman) akan disebar. Secara diam-diam mereka disusupkan untuk membaur dengan warga sekolah tempat berlangsungnya UN.
Menurut Wakapolres Tulungagung Komisaris Polisi Indra Lutrianto Amstono, pola mata mata atau telik sandi tersebut untuk mencegah kemungkinan bocornya soal dan beredarnya kunci jawaban UN.
"Kita tidak ingin kecolongan. Karenanya dilakukan pengawasan semaksimal mungkin, " ujar Indra, Minggu (4/5/2014).
Seperti diketahui UN di Kabupaten Tulungagung diikuti sebanyak 14.262 pelajar SMP dan MTs dengan 112 lembaga sekolah.
Ujian yang diawali pelajaran Bahasa Indonesia akan berlangsung selama tiga hari (5-8 Mei) dengan jadwal ujian susulan 12 Mei 2014.
Dikirim dari Surabaya dengan pengawalan aparat kepolisian, soal untuk Tulungagung tersimpan dalam 201 kotak.
Kotak soal tersebut terbagi atas tujuh kotak untuk tujuh sekolah. Kemudian 187 kotak untuk 112 SMP, tiga kotak untuk SMPLB dan masing masing dua kotak untuk ujian susulan SMP serta satu kotak untuk susulan SMPLB.
Indra menegaskan, akan menindak tegas siapapun pihak yang terbukti berbuat curang dalam pelaksanaan UN. "Siapapun yang terbukti akan kita tindak dengan tegas, " pungkasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Heru Mujiono mengatakan bahwa Tulungagung mendapat kiriman soal UN yang pertama dibanding daerah lain.
Pihaknya berharap pelaksanaan UN di Kabupaten Tulungagung bisa berjalan dengan baik. "Kita berharap UN di Tulungagung bisa berjalan dengan baik tanpa adanya permasalahan, " ujarnya.
Ratusan aparat berpakaian sipil (preman) akan disebar. Secara diam-diam mereka disusupkan untuk membaur dengan warga sekolah tempat berlangsungnya UN.
Kepolisian Resor Tulungagung menerapkan pengawasan bersifat intelejen terhadap pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP dan sederajat di Kabupaten Tulungagung.
Ratusan aparat berpakaian sipil (preman) akan disebar. Secara diam-diam mereka disusupkan untuk membaur dengan warga sekolah tempat berlangsungnya UN.
Menurut Wakapolres Tulungagung Komisaris Polisi Indra Lutrianto Amstono, pola mata mata atau telik sandi tersebut untuk mencegah kemungkinan bocornya soal dan beredarnya kunci jawaban UN.
"Kita tidak ingin kecolongan. Karenanya dilakukan pengawasan semaksimal mungkin, " ujar Indra, Minggu (4/5/2014).
Seperti diketahui UN di Kabupaten Tulungagung diikuti sebanyak 14.262 pelajar SMP dan MTs dengan 112 lembaga sekolah.
Ujian yang diawali pelajaran Bahasa Indonesia akan berlangsung selama tiga hari (5-8 Mei) dengan jadwal ujian susulan 12 Mei 2014.
Dikirim dari Surabaya dengan pengawalan aparat kepolisian, soal untuk Tulungagung tersimpan dalam 201 kotak.
Kotak soal tersebut terbagi atas tujuh kotak untuk tujuh sekolah. Kemudian 187 kotak untuk 112 SMP, tiga kotak untuk SMPLB dan masing masing dua kotak untuk ujian susulan SMP serta satu kotak untuk susulan SMPLB.
Indra menegaskan, akan menindak tegas siapapun pihak yang terbukti berbuat curang dalam pelaksanaan UN. "Siapapun yang terbukti akan kita tindak dengan tegas, " pungkasnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Heru Mujiono mengatakan bahwa Tulungagung mendapat kiriman soal UN yang pertama dibanding daerah lain.
Pihaknya berharap pelaksanaan UN di Kabupaten Tulungagung bisa berjalan dengan baik. "Kita berharap UN di Tulungagung bisa berjalan dengan baik tanpa adanya permasalahan, " ujarnya.
(sms)