Emon akan dites kejiwaan
Emon akan dites kejiwaan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Barat Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya kini masih terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan lanjutan terhadap pelaku sodomi, AS alias Emon.
"Pertama kita telah lakukan pemeriksaan psikologis terhadap tersangka. Kedua kita telah melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan anak yang diduga menjadi korban tersangka oleh Dinkes Kota Sukabumi," jelasnya dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Sabtu (3/5/2014).
Pihaknya juga telah melakukan konseling terhadap para korban dengan bekerja sama denga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Selain terhadap korban, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan psikologi terhadap tersangka.
"Penyidik juga sudah melakukan BAP terhadap sekira 26 korban. Selain itu penyidik juga sudah mulai mengumpulkan barang bukti yang berhubungan dengan perbuatan tersangka," katanya.
Ke depan, pihaknya akan melakukan tes kejiwaan terhadap tersangka oleh pihak rumah sakit setempat. "Kita juga akan melakukan visum terhadap korban, konseling terhadap korban lainnya oleh pihak KPAI dan P2TP2A Kota Sukabumi."
"Pertama kita telah lakukan pemeriksaan psikologis terhadap tersangka. Kedua kita telah melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan anak yang diduga menjadi korban tersangka oleh Dinkes Kota Sukabumi," jelasnya dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Sabtu (3/5/2014).
Pihaknya juga telah melakukan konseling terhadap para korban dengan bekerja sama denga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Selain terhadap korban, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan psikologi terhadap tersangka.
"Penyidik juga sudah melakukan BAP terhadap sekira 26 korban. Selain itu penyidik juga sudah mulai mengumpulkan barang bukti yang berhubungan dengan perbuatan tersangka," katanya.
Ke depan, pihaknya akan melakukan tes kejiwaan terhadap tersangka oleh pihak rumah sakit setempat. "Kita juga akan melakukan visum terhadap korban, konseling terhadap korban lainnya oleh pihak KPAI dan P2TP2A Kota Sukabumi."
(zik)
Explore More