Aktivis HMI disemprot Wakil Ketua DPRD

Jum'at, 02 Mei 2014 - 15:20 WIB
Aktivis HMI disemprot...
Aktivis HMI disemprot Wakil Ketua DPRD
A A A
Sindonews.com - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) disejumlah daerah diwarnai aksi unjukrasa mahasiswa. Salah satu kelompok mahasiswa yang aktif demo berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Namun, siapa sangka, jika aksi mahasiswa ini tidak berisi.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Sadono mengatakan, pihaknya sangat setuju dengan gerakan perubahan yang diusung oleh mahasiswa. Namun dirinya merasa miris saat melihat demo aktivis HMI Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.

"Di Indonesia, ada undang-undang yang mengatur tentang pendidikan. Demikian pula di Jawa Tengah, ada peraturan daerah tentang pendidikan," kata Bambang, dihadapan aktivis HMI yang demo di Gedung DPRD, Jumat (2/5/2014).

Ditambahkan Bambang, harusnya mahasiswa yang datang berdemo telah memiliki konsep yang jelas. Sehingga, selain melakukan kritik yang mendalam, juga memberikan alternatif sebagai jalan keluar dari masalah yang terjadi. Bukan hanya pintar teriak-teriak, tanpa isi.

"Sebagai intelektual, kalian (para mahasiswa) seharusnya berkonsep. Jangan cuma dengar kiri kanan, konsep enggak jelas, terus berdemo. Jangan enggak pernah baca undang-undang, enggak pernah baca perda, lalu berunjuk rasa," semprotnya.

Pihaknya, kata Bambang, tentu akan sangat senang menyambut jika para mahasiswa yang kritis terhadap sistem pendidikan, datang dengan membawa konsep baru.

"Jangan segan-segan. Tapi kritik disertai konsep. Itulah bedanya mahasiswa dengan yang bukan mahasiswa. Kalau hanya begini (demo) besok sudah hilang," tandasnya.

Dalam orasinya, aktivis HMI banyak menyosot soal dana BOS. Namun begitu, mereka tidak secara detail, bahkan terkesan samar-samar dalam mengajukan tuntutannya. Hal inilah yang menjadi kritik anggota DPRD.

"Pendidikan sebagai landasan masa depan bangsa. Tetapi malah dihancurkan melalui penanganan pihak-pihak yang tidak berkompeten, dikorupsi, dipolitisi, dan diintimidasi," ujar Koordiantor Lapangan Aksi HMI Fajrul A Nawawi.

Dia melanjutkan, setiap ganti menteri pendidikan, kebijakannya menteri ikut baru, termasuk mengubah kurikulum. Gebrakan baru ini, nyatanya tidak berdampak bagus, justru menimbulkan kekacauan.

"Dana BOS juga dikorupsi oknum tak bertanggungjawab, sehingga sampai di sekolah ataupun siswanya tinggal setetes. Padahal ini dibutuhkan untuk menunjang kemajuan pendidikan, inilah penyebab peserta didik semakin miskin ilmu yang diterimanya," tukasnya.
(san)
Berita Terkait
5 Sekolah Termahal,...
5 Sekolah Termahal, Biayanya Bisa Membuat Anda Tercengang
Peringatan Hari Pendidikan...
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2022 di Palembang
Mendikbud Berikan Amanat...
Mendikbud Berikan Amanat di Hari Pendidikan Nasional
Kemendikbud: Kita Belajar...
Kemendikbud: Kita Belajar Bersama-sama di Era Covid-19
Orientasi Pendidikan...
Orientasi Pendidikan RI Harus Antisipasi Percepatan Perubahan Dunia
Hardiknas, Bantaeng...
Hardiknas, Bantaeng Luncurkan Buku Satu Guru Satu Inovasi
Berita Terkini
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
27 menit yang lalu
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
2 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
2 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
2 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
3 jam yang lalu
Infografis
Wakil Presiden Kenya...
Wakil Presiden Kenya Dipecat karena Melanggar Konstitusi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved