5 praja putri IPDN disiram cairan mengandung asam
A
A
A
Sindonews.com - Lima praja putri Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) diduga menjadi korban kekerasan seniornya. Pihak IPDN sudah membantah. Menurut mereka, mata kelima praja itu terkena cipratan lumpur. Namun dokter mengatakan, terkena zat asam.
Dokter Spesialis Infeksi Imunologi RS Mata Cicendo Susi Heryati mengatakan, bagian mata yang terkena zat tersebut adalah bagian terluar kornea mata atau epitel kornea.
"Tapi yang pasti, cairan yang kena pada mata pasien mengandung asam. Untuk penanganan, mata pasien dibersihkan oleh dokter. Mereka juga diberi resep," ujar Susi, di RS Mata Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/4/2014).
Ditambahkan dia, kadar zat asam yang ada dalam cairan tersebut tidak terlalu parah mengenai mata para praja putri. Sebab, cairan itu tidak basa yang bisa menyebabkan kebutaan.
"Asam itu tidak sehebat basa. Kalau (cairan mengandung) basa itu mau kuat atau tidak sama-sama bahaya," terangnya.
Cairan yang ada di mata pasien pun sepertinya sudah sempat ditangani di klinik IPDN. "Kelihatannya sudah ada (penanganan di klinik IPDN). Kalau tidak ada (penanganan) mungkin lebih parah dari itu," jelas Susi.
Dia menambahkan, karena pasien diperbolehkan pulang, itu menandakan kondisinya tidak parah. "Biasanya kalau parah itu mengganggu penglihatan dan perlu perawatan lebih lanjut," pungkas Susi.
Dari kelima praja putri yang mendapat perawatan di RS Mata Cicendo, dua diantaranya terkena bagian terluar kornea mata atau epitel kornea. Sedang tiga orang lainnya hanya mengalami iritasi biasa.
Dokter Spesialis Infeksi Imunologi RS Mata Cicendo Susi Heryati mengatakan, bagian mata yang terkena zat tersebut adalah bagian terluar kornea mata atau epitel kornea.
"Tapi yang pasti, cairan yang kena pada mata pasien mengandung asam. Untuk penanganan, mata pasien dibersihkan oleh dokter. Mereka juga diberi resep," ujar Susi, di RS Mata Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/4/2014).
Ditambahkan dia, kadar zat asam yang ada dalam cairan tersebut tidak terlalu parah mengenai mata para praja putri. Sebab, cairan itu tidak basa yang bisa menyebabkan kebutaan.
"Asam itu tidak sehebat basa. Kalau (cairan mengandung) basa itu mau kuat atau tidak sama-sama bahaya," terangnya.
Cairan yang ada di mata pasien pun sepertinya sudah sempat ditangani di klinik IPDN. "Kelihatannya sudah ada (penanganan di klinik IPDN). Kalau tidak ada (penanganan) mungkin lebih parah dari itu," jelas Susi.
Dia menambahkan, karena pasien diperbolehkan pulang, itu menandakan kondisinya tidak parah. "Biasanya kalau parah itu mengganggu penglihatan dan perlu perawatan lebih lanjut," pungkas Susi.
Dari kelima praja putri yang mendapat perawatan di RS Mata Cicendo, dua diantaranya terkena bagian terluar kornea mata atau epitel kornea. Sedang tiga orang lainnya hanya mengalami iritasi biasa.
(san)