Pengemudi ngantuk Avanza terjun ke jurang
A
A
A
Sindonews.com - Mobil Avanza berwarna hitam dengan Nomor Polisi M 6 X terjun bebas ke jurang sedalam 15 meter di Jalan Raya Kalipucang KM 12 Dusun Cibadak RT 014/04 Desa Emplak Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO kecelakaan terjadi diduga karena kabut tebal dan kondisi pengemudi yang mengantuk berat.
Kanit Lakalantas Polsek Kalipucang BRIPDA Bangbang menerangkan, kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekitar pukul 05.30 WIB saat mobil dari arah Ciamis hendak menuju Pangandaran.
“Jumlah penumpang sebanyak 10 orang, delapan orang dewasa termasuk pengemudi dan dua orang anak balita,” kata Bangbang, kemarin.
Bangbang menambahkan, kecelakaan tersebut tidak diketahui warga, namun sekitar pukul 05.30 WIB warga setempat yang hendak ke pasar mencurigai ada bekas rumput atau semak belukar seperti dilewati oleh mobil.
“Karena penasaran dan mempunyai prasangka telah terjadi kecelakaan, warga tersebut memperhatikan titik akhir semak belukar tersebut, dan ternyata terdapat mobil yang terguling, dan tidak lama dari itu orang yang ada di dalam mobil keluar,” tambah Bangbang.
Setelahnya warga tersebut yakin ada mobil yang terjun ke jurang, langsung menelephon ke Polsek Kalipucang.
"Setelah kami mendapat laporan, petugas langsung meluncur ke lokasi dan melakukan evakuasi korban di Polsek Kalipucang. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersbut, hanya saja mengalami luka parah dan bekas benturan, dan mobil pun berhasil kita derek sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Bangbang.
Sementara Subur Riyanto (32) warga Kampung Cikedokan RT 01/05 Desa Sukadana Kecamatan Cikarang Kabupaten Bekasi yang juga pengemudi mobil nahas tersebut saat diwawancarai awak media tidak banyak berkomentar.
Subur hanya menuturkan dirinya dengan anggota keluarganya hendak berlibur ke Pangandaran dari Bekasi, namun saat berada di tikungan KM 12 terganggu oleh kabut asap tebal dan juga merasa ngantuk berat sehingga hilang kesadaran.
“Pokoknya saya dalam keadaan ngantuk berat dan waktu itu asap kabut tebal terjadi tepatnya di lokasi kejadian, hanya itu saja yang saya ingat,” singkat Subur.
Agus (37), warga setempat mengatakan di tempat tersebut sering sekali terjadi kecelakaan, karena medan jalan yang berliku dan jauh dari pemukiman warga juga tidak ada lampu penerang di sekitar lokasi tersebut hingga sering terjadi kecelakaan.
“Daerah ini jalannya berliku, kalau malam gelap dan minim pagar pengaman besi di pinggir jalan raya, maka sudah tidak aneh kalau di tempat ini sering terjadi kecelakaan,” singkat Agus.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO kecelakaan terjadi diduga karena kabut tebal dan kondisi pengemudi yang mengantuk berat.
Kanit Lakalantas Polsek Kalipucang BRIPDA Bangbang menerangkan, kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekitar pukul 05.30 WIB saat mobil dari arah Ciamis hendak menuju Pangandaran.
“Jumlah penumpang sebanyak 10 orang, delapan orang dewasa termasuk pengemudi dan dua orang anak balita,” kata Bangbang, kemarin.
Bangbang menambahkan, kecelakaan tersebut tidak diketahui warga, namun sekitar pukul 05.30 WIB warga setempat yang hendak ke pasar mencurigai ada bekas rumput atau semak belukar seperti dilewati oleh mobil.
“Karena penasaran dan mempunyai prasangka telah terjadi kecelakaan, warga tersebut memperhatikan titik akhir semak belukar tersebut, dan ternyata terdapat mobil yang terguling, dan tidak lama dari itu orang yang ada di dalam mobil keluar,” tambah Bangbang.
Setelahnya warga tersebut yakin ada mobil yang terjun ke jurang, langsung menelephon ke Polsek Kalipucang.
"Setelah kami mendapat laporan, petugas langsung meluncur ke lokasi dan melakukan evakuasi korban di Polsek Kalipucang. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersbut, hanya saja mengalami luka parah dan bekas benturan, dan mobil pun berhasil kita derek sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Bangbang.
Sementara Subur Riyanto (32) warga Kampung Cikedokan RT 01/05 Desa Sukadana Kecamatan Cikarang Kabupaten Bekasi yang juga pengemudi mobil nahas tersebut saat diwawancarai awak media tidak banyak berkomentar.
Subur hanya menuturkan dirinya dengan anggota keluarganya hendak berlibur ke Pangandaran dari Bekasi, namun saat berada di tikungan KM 12 terganggu oleh kabut asap tebal dan juga merasa ngantuk berat sehingga hilang kesadaran.
“Pokoknya saya dalam keadaan ngantuk berat dan waktu itu asap kabut tebal terjadi tepatnya di lokasi kejadian, hanya itu saja yang saya ingat,” singkat Subur.
Agus (37), warga setempat mengatakan di tempat tersebut sering sekali terjadi kecelakaan, karena medan jalan yang berliku dan jauh dari pemukiman warga juga tidak ada lampu penerang di sekitar lokasi tersebut hingga sering terjadi kecelakaan.
“Daerah ini jalannya berliku, kalau malam gelap dan minim pagar pengaman besi di pinggir jalan raya, maka sudah tidak aneh kalau di tempat ini sering terjadi kecelakaan,” singkat Agus.
(lns)