Sungai Cikaengan Garut meluap setinggi 6 meter
A
A
A
Sindonews.com - Sungai Cikaengan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilaporkan meluap sejak sore hingga petang. Luapan air disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Garut.
Kepala Bagian Informatika Setda Kabupaten Garut Basuki Eko mengatakan, dalam laporan yang ia terima, luapan air pada sungai yang masuk ke dalam kategori daerah aliran selatan ini memiliki ketinggian enam meter. Hingga kini, ucap dia, belum diketahui dampak dari meluapnya Sungai Cikaengan tersebut.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari UPTD SDAP (Dinas Sumber Daya Air Mineral dan Pertambangan) Kecamatan Cikajang, Sungai Cikaengan meluap dengan ketinggian enam meter. Laporan itu menyebutkan, secara visual mirip banjir bandang. Saat ini kami masih menunggu informasi terkait dampaknya karena sungai itu melintasi sejumlah wilayah di kawasan Garut selatan," kata Eko saat dihubungi Koran Sindo, Minggu (27/4/2014).
Sungai yang berhulu dari Gunung Cikuray ini setidaknya melintasi beberapa kecamatan seperti Kecamatan Banjarwangi, Peundey, Singajaya, dan lainnya. Di beberapa kecamatan tersebut, sungai ini melintasi areal pertanian dan permukiman warga.
"Kami langsung berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut setelah menerima laporan itu. Mudah-mudahan tidak terjadi bencana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dikdik Hendajaya mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima informasi terkait dampak dari luapan pada DAS Cikaengan ini.
"Saya sudah coba kontak sejumlah relawan BPBD di beberapa kecamatan yang dilintasi Sungai Cikaengan, info terakhir masih aman. Tidak terjadi bencana apapun dari luapan air sungai itu," imbuhnya.
Berbeda dengan Sungai Cimanuk yang masuk kategori daerah aliran utara dan bermuara di Laut Jawa, Sungai Cikaengan bermuara ke Samudera Indonesia di selatan Pulau Jawa. Daerah aliran selatan di Garut pada umumnya berkarakter relatif pendek, sempit, dan berlembah-lembah.
Kepala Bagian Informatika Setda Kabupaten Garut Basuki Eko mengatakan, dalam laporan yang ia terima, luapan air pada sungai yang masuk ke dalam kategori daerah aliran selatan ini memiliki ketinggian enam meter. Hingga kini, ucap dia, belum diketahui dampak dari meluapnya Sungai Cikaengan tersebut.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari UPTD SDAP (Dinas Sumber Daya Air Mineral dan Pertambangan) Kecamatan Cikajang, Sungai Cikaengan meluap dengan ketinggian enam meter. Laporan itu menyebutkan, secara visual mirip banjir bandang. Saat ini kami masih menunggu informasi terkait dampaknya karena sungai itu melintasi sejumlah wilayah di kawasan Garut selatan," kata Eko saat dihubungi Koran Sindo, Minggu (27/4/2014).
Sungai yang berhulu dari Gunung Cikuray ini setidaknya melintasi beberapa kecamatan seperti Kecamatan Banjarwangi, Peundey, Singajaya, dan lainnya. Di beberapa kecamatan tersebut, sungai ini melintasi areal pertanian dan permukiman warga.
"Kami langsung berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut setelah menerima laporan itu. Mudah-mudahan tidak terjadi bencana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dikdik Hendajaya mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima informasi terkait dampak dari luapan pada DAS Cikaengan ini.
"Saya sudah coba kontak sejumlah relawan BPBD di beberapa kecamatan yang dilintasi Sungai Cikaengan, info terakhir masih aman. Tidak terjadi bencana apapun dari luapan air sungai itu," imbuhnya.
Berbeda dengan Sungai Cimanuk yang masuk kategori daerah aliran utara dan bermuara di Laut Jawa, Sungai Cikaengan bermuara ke Samudera Indonesia di selatan Pulau Jawa. Daerah aliran selatan di Garut pada umumnya berkarakter relatif pendek, sempit, dan berlembah-lembah.
(lns)