Dinkes Banjarnegara turun tangan atasi virus leptosepira

Jum'at, 25 April 2014 - 10:09 WIB
Dinkes Banjarnegara...
Dinkes Banjarnegara turun tangan atasi virus leptosepira
A A A
Sindonews.com - Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber dari Binatang (P2B2) Banjarnegara mengambil ratusan ginjal tikus untuk diteliti terkait perkembangan virus leptosepira yang terus mewabah.

Sebelumnya empat orang di Kecamatan Nogosari Boyolali meninggal karena urine tikus.

Melihat kondisi itu, petugas dari P2B2 Banjarnegara mendatangi Kampung Jeron Nogosari untuk melakukan penelitian terhadap ratusan tikus di desa setempat.

Satu persatu tikus dibius dan diambil sample darahnya untuk diteliti di laboratorium. Tak hanya sample darah saja yang diambil petugas juga melakukan bedah perut tikus untuk mengambil organ ginjal.

Petugas Litbang P2B2 Nova mengatakan, sample darah maupun ginjal tikus ini nanti akan dibawa ke laboratorium di Banjarnegara untuk dipastikan kandungan virus leptosepira yang menyebabkan empat orang meninggal dunia.

"Kami sebelumnya meminta warga untuk menangkap tikus yang banyak ditemukan berkeliaran di perumahan warga. Ditangkap hidup-hidup," kata Nova, Jumat (25/4/2014).

Dalam penelitian ini petugas Litbang P2B2 juga meneliti tikus spesies curut yang diduga menjadi sumber penyebaran bakteri leptosepira.

"Selama ini warga tidak merasa terganggu dengan banyaknya tikus yang berkeliaran di sekitar mereka. Warga baru menyadari bahaya kencing tikus ini setelah salah satu warganya meninggal dunia akibat terkena virus leptosepira yang ditimbulkan melalui penyebaran urine tikus," katanya.

Menurut dia, penelitian ini dilakukan untuk mengantisipasi agar virus tidak terus menyebar membahayakan kesehatan manusia dan menimbulkan korban jiwa lainnya.

Sementara itu, Daroji salah seorang warga Jeron mengakui, selama ini di memang banyak tikus di rumah-rumah warga.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2303 seconds (0.1#10.140)