Bus rombongan nelayan terguling di Gunung Kidul, 1 tewas
A
A
A
Sindonews.com - Bus rombongan nelayan asal Pekalongan yang hendak menuju Pacitan untuk melaut terguling di tanjakan Pok Cucak, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DIY pagi tadi.
Kecelakaan tunggal itu menyebabkan satu orang penumpang tewas dan lima orang terluka. Sementara sopir bus dan kernetnya melarikan diri.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, bus Euro 3 berpelat G 1578 AC itu ditumpangi 27 orang yang berangkat dari Pekalongan sekira pukul 20.00 WIB. Namun, saat tiba di tanjakkan Pok Cucak jalur Wonosari-Pracimantoro, mesin kendaraan tiba-tiba mati diduga lantaran telat memindah persneling. Bus kemudian mundur dan menghantam tebing hingga terguling.
Badan bus ringsek dan nahas bagi Suminto warga Desa Blimbing Wuluh, Kecamatan Sragi, Pekalongan yang duduk di belakang. Badannya terhimpit ban bus dan dia tewas di lokasi kejadian.
"Bus tiba-tiba mundur dan menabrak tebing kemudian terguling," ujar Hardiyono (40), salah satu korban selamat di lokasi, Jumat (18/4/2014).
Dia menceritakan, setelah terguling para penumpang panik karena bus mengeluarkan asap tebal. Penumpang lalu memecahkan kaca depan bus untuk keluar. "Setelah dihitung penumpangnya kurang satu, dan Suminto ditemukan sudah tewas," imbuhnya.
Jenazah Suminto bisa dievakuasi setelah petugas kepolisian mendatangkan kendaraan crane. Korban langsung dibawa ke RSUD Wonosari. Sementara penumpang luka yakni Suwadi, Sapar, Sinang, Musa, dan Tasbani juga menjalani perawatan di rumah sakit yang sama.
Kanit Laka Satlantas Polres Gunungkidul Ipda Solecan mengatakan, penyebab kecelakaan karena sopir belum tahu medan. Sopir truk dan kernet pun melarikan diri setelah kejadian itu diduga lantaran takut diamuk massa.
"Diduga sopir belum tahu medan yang berbukit. Saat ini sopir dan kernet bus masih di rumah warga, namun belum diketahui lokasinya," terangnya.
Kecelakaan tunggal itu menyebabkan satu orang penumpang tewas dan lima orang terluka. Sementara sopir bus dan kernetnya melarikan diri.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, bus Euro 3 berpelat G 1578 AC itu ditumpangi 27 orang yang berangkat dari Pekalongan sekira pukul 20.00 WIB. Namun, saat tiba di tanjakkan Pok Cucak jalur Wonosari-Pracimantoro, mesin kendaraan tiba-tiba mati diduga lantaran telat memindah persneling. Bus kemudian mundur dan menghantam tebing hingga terguling.
Badan bus ringsek dan nahas bagi Suminto warga Desa Blimbing Wuluh, Kecamatan Sragi, Pekalongan yang duduk di belakang. Badannya terhimpit ban bus dan dia tewas di lokasi kejadian.
"Bus tiba-tiba mundur dan menabrak tebing kemudian terguling," ujar Hardiyono (40), salah satu korban selamat di lokasi, Jumat (18/4/2014).
Dia menceritakan, setelah terguling para penumpang panik karena bus mengeluarkan asap tebal. Penumpang lalu memecahkan kaca depan bus untuk keluar. "Setelah dihitung penumpangnya kurang satu, dan Suminto ditemukan sudah tewas," imbuhnya.
Jenazah Suminto bisa dievakuasi setelah petugas kepolisian mendatangkan kendaraan crane. Korban langsung dibawa ke RSUD Wonosari. Sementara penumpang luka yakni Suwadi, Sapar, Sinang, Musa, dan Tasbani juga menjalani perawatan di rumah sakit yang sama.
Kanit Laka Satlantas Polres Gunungkidul Ipda Solecan mengatakan, penyebab kecelakaan karena sopir belum tahu medan. Sopir truk dan kernet pun melarikan diri setelah kejadian itu diduga lantaran takut diamuk massa.
"Diduga sopir belum tahu medan yang berbukit. Saat ini sopir dan kernet bus masih di rumah warga, namun belum diketahui lokasinya," terangnya.
(rsa)