Peredaran kunci jawaban UN terkait joki besar
A
A
A
Sindonews.com - Siswa SMAN 12 Benowo Surabaya yang diduga menyebarkan kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) diduga terkait dengan jaringan joki kelas kakap di Surabaya.
Hal itu terungkap dari pemeriksaan terhadap 17 siswa yang dilakukan penyidik Polrestabes Surabaya.
Informasi di Polrestabes Surabaya menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dua siswa yang sebelumnya diduga sebagai aktor penting dalam penyebaran selebaran yang diduga sebagai kunci jawaban soal UN tak lebih hanya berperan sebagai perantara saja.
Diatasnya masih ada beberapa pelaku lain. Diduga, kunci jawaban tersebut berasal dari joki besar yang dikenal dengan nama Joki Gosok. Tahun lalu, Joki Gosok ini bekerjasama dengan Joki Ganas, namun tahun ini mereka melakukan aksi terpisah.
Joki Gosok menggunakan orang perantara yang dikenal dengan sebutan Cak T. Orang inilah yang berhasil masuk ke siswa AMSN 12 Benowo.
Ketika itu Cak T bertemu dengan siswa kelas XII berinisial R. Dalam pertemuan tersebut Cak T memberikan kunci jawaban soal UN ke R. Sayangnya sampai saat ini R masih belum ditemukan, R menghilang dan tidak ikut dalam UN hari terakhir Rabu lalu.
R kemudian men-scan jawaban tersebut dan diberikan ke pada rekannya F melalui email.
Setelah mendapatkan emal berisi jawaban soal tersebut, F mengirimkan kembali ke rekannya R dan I.
Olah kedua siswa tersebut, kunci jawaban itu dicetak dan diperbanyak. Dari sinilah lembar yang diduga sebagai kunci jawaban tersebut terus menyebar. R dan I memberikan kepada tiga siswa lainya yaitu F, F dan M.
Dari ketiga siswa ini, kunci jawaban bergulir lagi ke sembilan koordinator kelas atau yang lebih dikenal dengan server kelas.
Server kelas ini menerima lembar kunci jawaban soal UN sesuai dengan pesanan di kelas masing masing. Jika dalam kelas itu ada 10 pesanan, maka mereka membawa 10 lembar kunci jawaban.
Peredaran lembar kunci jawaban tersebut sudah terjadi sebelum pelaksanaan UN. Terlebih dulu mereka membentuk jaringan distribusi serta jaringan untuk mencari pembeli. Dalam distribusi lembar jawaban kunci selalu dilakukan pada pukul 04.00 WIB. Antara koordinator dan pembeli berjanji bertemu disuatu tempat.
“Mereka menjual Rp150 ribu, untuk kunci jawaban enam mata pelajaran yang diujikan dalam UN," tandas Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti, Kamis 17 April 2014.
Dia juga mengatakan, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 17 siswa, dari 17 tersebut dua diantaranya yang sebelumnya diduga sebagai pelaku utama.
“Mereka diperiksa masih sebatas sebagai saksi, untuk saat ini mereka dipulangkan,” tandasnya.
Hal itu terungkap dari pemeriksaan terhadap 17 siswa yang dilakukan penyidik Polrestabes Surabaya.
Informasi di Polrestabes Surabaya menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dua siswa yang sebelumnya diduga sebagai aktor penting dalam penyebaran selebaran yang diduga sebagai kunci jawaban soal UN tak lebih hanya berperan sebagai perantara saja.
Diatasnya masih ada beberapa pelaku lain. Diduga, kunci jawaban tersebut berasal dari joki besar yang dikenal dengan nama Joki Gosok. Tahun lalu, Joki Gosok ini bekerjasama dengan Joki Ganas, namun tahun ini mereka melakukan aksi terpisah.
Joki Gosok menggunakan orang perantara yang dikenal dengan sebutan Cak T. Orang inilah yang berhasil masuk ke siswa AMSN 12 Benowo.
Ketika itu Cak T bertemu dengan siswa kelas XII berinisial R. Dalam pertemuan tersebut Cak T memberikan kunci jawaban soal UN ke R. Sayangnya sampai saat ini R masih belum ditemukan, R menghilang dan tidak ikut dalam UN hari terakhir Rabu lalu.
R kemudian men-scan jawaban tersebut dan diberikan ke pada rekannya F melalui email.
Setelah mendapatkan emal berisi jawaban soal tersebut, F mengirimkan kembali ke rekannya R dan I.
Olah kedua siswa tersebut, kunci jawaban itu dicetak dan diperbanyak. Dari sinilah lembar yang diduga sebagai kunci jawaban tersebut terus menyebar. R dan I memberikan kepada tiga siswa lainya yaitu F, F dan M.
Dari ketiga siswa ini, kunci jawaban bergulir lagi ke sembilan koordinator kelas atau yang lebih dikenal dengan server kelas.
Server kelas ini menerima lembar kunci jawaban soal UN sesuai dengan pesanan di kelas masing masing. Jika dalam kelas itu ada 10 pesanan, maka mereka membawa 10 lembar kunci jawaban.
Peredaran lembar kunci jawaban tersebut sudah terjadi sebelum pelaksanaan UN. Terlebih dulu mereka membentuk jaringan distribusi serta jaringan untuk mencari pembeli. Dalam distribusi lembar jawaban kunci selalu dilakukan pada pukul 04.00 WIB. Antara koordinator dan pembeli berjanji bertemu disuatu tempat.
“Mereka menjual Rp150 ribu, untuk kunci jawaban enam mata pelajaran yang diujikan dalam UN," tandas Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti, Kamis 17 April 2014.
Dia juga mengatakan, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 17 siswa, dari 17 tersebut dua diantaranya yang sebelumnya diduga sebagai pelaku utama.
“Mereka diperiksa masih sebatas sebagai saksi, untuk saat ini mereka dipulangkan,” tandasnya.
(sms)