Jatuh dari truk, suporter PSIS Semarang tewas

Rabu, 16 April 2014 - 18:10 WIB
Jatuh dari truk, suporter...
Jatuh dari truk, suporter PSIS Semarang tewas
A A A
Sindonews.com - Seorang suporter PSIS Semarang bernama Deviani Saputri (16), warga Banjardowo, Rt003/006, Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, tewas usai memberikan dukungan kepada tim kesayangannya.

Devi tewas karena terjatuh dari truk yang ditumpanginya, saat naik bersama teman-temannya usai menonton pertandingan.

Menurut keterangan Kapolsek Pedurungan Kompol Sukarman, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 24.00 WIB. Saat itu, Devi bersama teman-temannya menumpang sebuah mobil truk usai menonton pertandingan.

"Menurut keterangan teman-temannya, Devi terjatuh dari truk saat melintas di sekitar SPBU daerah Pedurungan. Kemudian teman-temannya itu mencoba menolongnya," kata Sutarman, kepada wartawan, Rabu (16/4/2014).

Namun sayang, teman-teman Devi tidak segera membawanya ke rumah sakit. Mereka justru membawa Devi ke sebuah masjid di dekat rumah korban, yakni di masjid Al-Maimunah Perum Banjardowo Indah, Rt3/6 Semarang.

"Di masjid itulah korban meninggal. Teman-temannya takut untuk membawa Devi ke rumahnya, karena kondisinya seperti itu," imbuhnya.

Menurut keterangan Awaludin (35), saksi mata, dia melihat korban bersama teman-temannya di serambi masjid sekitar pukul 04.30 WIB. Karena kondisinya memprihatinkan, dia kemudian menyuruh teman-temannya membawa Devi ke klinik terdekat.

"Saya mau azan subuh, kemudian melihat ada dua orang menunggu satu orang yang tiduran di serambi masjid. Saya tahunya sedang tidur, namun ketika melihat lebih lama, perempuan itu mengalami luka di tubuhnya, seperti di pelipis kanan sampai dengan pipi, siku kanan dan pinggul kanan lecet-lecet," kata dia.

Saat itu, warga membawa Devi masuk ke dalam masjid. Setelah diperiksa, siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Semarang itu sudah dalam kondisi lemas dan dingin.

"Kondisinya sudah dingin, mungkin sudah meninggal. Kemudian kami membawanya ke klinik terdekat untuk memastikan. Dan ternyata benar, dia sudah meninggal dunia," pungkasnya.

Awaludin kemudian mengabarkan kejadian tersebut kepada keluarga korban yang tinggal tidak jauh dari masjid, tempat korban ditemukan. Keluarga yang mengetahui hal itu langsung syok saat melihat Devi sudah tidak bernyawa.

"Tidak tahu mau seperti ini, kemarin pergi pamitnya mau ada acara doa bersama di sekolah. Tapi tahu-tahu seperti ini," kata Sumainah (40), ibunda korban sambil menangis.

Sumainah menambahkan, dirinya percaya jika anaknya ingin melakukan doa bersama, karena sebelum pergi Devi juga membawa mukena. Dia juga meminta uang saku kepadanya sebelum berangkat.

"Dia bawa mukenah, jadi saya percaya saja. Saya juga beri uang saki Rp50 ribu," imbuhnya.

Jajaran Tim Inafis Polrestabes Semarang kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan
mengidentifikasi jenazah korban. Setelah itu, jenazah dibawa ke kamar ayat RSUP Dr Kariadi untuk diautopsi.

Dari hasil autopsi, diketahui korban meninggal karena mengalami luka di bagian dalam tubuhnya.

"Ada luka di bagian kepala dan dada korban. Luka itu terjadi di dalam dan menyebabkan pendarahan dalam tubuh korban," kata Penanggungjawab Forensik RSUP Dr Kariadi Semarang Dr Gatot.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0900 seconds (0.1#10.140)