Masih sakit, 1 siswa di DIY ikuti UN di UKS

Masih sakit, 1 siswa di DIY ikuti UN di UKS
A
A
A
Sindonews.com - Satu dari 46.950 peserta ujian nasional (UN) tingkat SMA di DIY rencananya akan mengerjakan soal UN di UKS sekolah yang bersangkutan karena masih dalam kondisi sakit.
"Jumat (11/4) lalu kami baru menerima laporan bahwa akan ada dua siswa yang akan menjalani UN dalam kondisi sakit. Satu siswa memutuskan ikut ujian susulan dan satu siswa lainnya akan mengerjakan soal di UKS sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji, Minggu (13/4/2014).
Saat dikonfirmasi terkait pelaksanaan UN di luar sekolah, Aji menuturkan, hingga satu hari jelang UN, tidak ada konfirmasi lagi terkait penyelenggaraan UN di luar sekolah.
Aji menegaskan, siswa yang memutuskan ikut ujian susulan merupakan siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta. Sedangkan siswa yang mengerjakan UN di UKS sekolah ialah siswa MA Negeri 2 Yogyakarta atas nama Novi Trisna Anggraini.
"Untuk yang siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta, dia baru keluar dari RSUP Dr Sardjito setelah menjalani rawat inap. Karena kondisi belum memungkinkan, diputuskan ikut ujian susulan. Tapi untuk yang dari MA Negeri 2 Yogyakarta, kondisi sudah cukup stabil dan sudah keluar dari RS juga, tapi masih dalam tahap pemulihan setelah mengalami gegar otak akibat kecelakaan," jelasnya.
Dipaparkan Aji, untuk siswa yang mengerjakan UN di UKS sekolah tidak ada masalah dalam hal soal. Karena soal bisa langsung diberikan setelah sampul pembungkus soal dibuka di kelas.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan sekolah untuk menyediakan tambahan satu sampul soal sekaligus tambahan guru pengawas untuk mendampingi siswa di UKS.
"Sebaiknya memang sebelum mengerjakan soal, pihak sekolah berkonsultasi dengan dokter yang menangani siswa mengenai kondisi kesehatannya. Jika siswa tersebut dirasa akan lebih mampu dan kondisinya membaik saat pelaksanaan ujian susulan pada 21-23 April 2014 mendatang, siswa sebaiknya disarankan mengikuti ujian susulan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Informasi UNY Sukirjo mengungkapkan, pengawasan oleh PT dalam UN SMA/MA/SMK tahun ini lebih diperketat dibandingkan tahun sebelumnya.
PT bahkan mulai mengawal pencetakan naskah soal di percetakan, pendistribusian ke pokja hingga ke tingkat sekolah serta pemindaian LJUN. Pemindaian akan dilakukan di UNY sebagai koordinator PTN dalam pengawasan UN kali ini.
"Pengawasan UN ini bertujuan untuk menjaga kredibilitas hasil UN karena mulai Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014, nilai UN akan menjadi salah satu pertimbangan masuk PTN. Diharapkan pelaksanaan ujian bisa berjalan lancar tanpa kendala," tandasnya.
"Jumat (11/4) lalu kami baru menerima laporan bahwa akan ada dua siswa yang akan menjalani UN dalam kondisi sakit. Satu siswa memutuskan ikut ujian susulan dan satu siswa lainnya akan mengerjakan soal di UKS sekolah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji, Minggu (13/4/2014).
Saat dikonfirmasi terkait pelaksanaan UN di luar sekolah, Aji menuturkan, hingga satu hari jelang UN, tidak ada konfirmasi lagi terkait penyelenggaraan UN di luar sekolah.
Aji menegaskan, siswa yang memutuskan ikut ujian susulan merupakan siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta. Sedangkan siswa yang mengerjakan UN di UKS sekolah ialah siswa MA Negeri 2 Yogyakarta atas nama Novi Trisna Anggraini.
"Untuk yang siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta, dia baru keluar dari RSUP Dr Sardjito setelah menjalani rawat inap. Karena kondisi belum memungkinkan, diputuskan ikut ujian susulan. Tapi untuk yang dari MA Negeri 2 Yogyakarta, kondisi sudah cukup stabil dan sudah keluar dari RS juga, tapi masih dalam tahap pemulihan setelah mengalami gegar otak akibat kecelakaan," jelasnya.
Dipaparkan Aji, untuk siswa yang mengerjakan UN di UKS sekolah tidak ada masalah dalam hal soal. Karena soal bisa langsung diberikan setelah sampul pembungkus soal dibuka di kelas.
Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan sekolah untuk menyediakan tambahan satu sampul soal sekaligus tambahan guru pengawas untuk mendampingi siswa di UKS.
"Sebaiknya memang sebelum mengerjakan soal, pihak sekolah berkonsultasi dengan dokter yang menangani siswa mengenai kondisi kesehatannya. Jika siswa tersebut dirasa akan lebih mampu dan kondisinya membaik saat pelaksanaan ujian susulan pada 21-23 April 2014 mendatang, siswa sebaiknya disarankan mengikuti ujian susulan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Informasi UNY Sukirjo mengungkapkan, pengawasan oleh PT dalam UN SMA/MA/SMK tahun ini lebih diperketat dibandingkan tahun sebelumnya.
PT bahkan mulai mengawal pencetakan naskah soal di percetakan, pendistribusian ke pokja hingga ke tingkat sekolah serta pemindaian LJUN. Pemindaian akan dilakukan di UNY sebagai koordinator PTN dalam pengawasan UN kali ini.
"Pengawasan UN ini bertujuan untuk menjaga kredibilitas hasil UN karena mulai Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014, nilai UN akan menjadi salah satu pertimbangan masuk PTN. Diharapkan pelaksanaan ujian bisa berjalan lancar tanpa kendala," tandasnya.
(sms)