Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Detik-detik pesawat jet TNI AU giring pesawat asing
Detik-detik pesawat jet TNI AU giring pesawat asing
A
A
A
Sindonews.com - Pesawat asing jenis Swearingen SX300 dengan nomor lambung N54JX dipaksa turun dua jet tempur jenis F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Peristiwa yang terjadi sekira pukul 12.44 WIB, siang tadi, itu cukup menegangkan. Pasalnya, pasukan khas TNI AU di pangkalan Soewondo nampak menyiapkan berbagai senjata yang siap digunakan untuk melumpuhkan target.
Pesawat kecil berwarna merah yang hanya berkapasitas satu orang itu dipaksa turun setelah terbang di wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Berdasarkan keterangan Pangkosek Hanudnas III Medan Marsekal Pertama TNI Sungkono, pesawat itu pertama kali tertangkap radar TNI AU di sebelah barat Meulaboh, Provinsi Aceh.
"Karena tak izin, dua unit pesawat F-16 yang sedang berlatih di Medan, diperintahkan untuk mengejar pesawat itu dan memaksanya turun," pungkas Sungkono, Kamis (10/4/2014).
Pesawat itu sempat berputar-putar hingga akhirnya turun ke Lanud Soewondo.
Di bawah, pasukan TNI AU yang tak mau ambil risiko nampak siap menggengam senjata dan mengarahkannya kepada sang pilot yang belakangan diketahui bernama Hang Pier (65), warga negara Swedia.
Sang pilot yang mengenakan pakaian baju polo shirt dan celana pendek berwarna putih itu pun kemudian turun dari pesawat dengan kedua tangan diangkat ke atas kepalanya. Dia terus digiring puluhan pasukan TNI AU hingga akhirnya diamankan ke sebuah ruangan di dalam Lanud Soewondo.
"Pesawat itu kami tangkap karena tidak memiliki izin. Dia akan kami bebaskan jika sudah melakukan pengurusan izin yang dibutuhkan," tutur Sungkono.
Berdasarkan keterangan sang pilot, pesawat yang diterbangkannya berangkat dari Colombo, Srilanka untuk menuju wilayah Singapura.
Kendati demikian, pihaknya hingga kini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pilot tersebut. Hingga berita ini diturunkan, proses itu masih berlangsung.
Baca juga:
Disergap TNI AU, pesawat asing itu menuju Singapura
2 pesawat tempur TNI AU sergap pesawat asing di Medan
Peristiwa yang terjadi sekira pukul 12.44 WIB, siang tadi, itu cukup menegangkan. Pasalnya, pasukan khas TNI AU di pangkalan Soewondo nampak menyiapkan berbagai senjata yang siap digunakan untuk melumpuhkan target.
Pesawat kecil berwarna merah yang hanya berkapasitas satu orang itu dipaksa turun setelah terbang di wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Berdasarkan keterangan Pangkosek Hanudnas III Medan Marsekal Pertama TNI Sungkono, pesawat itu pertama kali tertangkap radar TNI AU di sebelah barat Meulaboh, Provinsi Aceh.
"Karena tak izin, dua unit pesawat F-16 yang sedang berlatih di Medan, diperintahkan untuk mengejar pesawat itu dan memaksanya turun," pungkas Sungkono, Kamis (10/4/2014).
Pesawat itu sempat berputar-putar hingga akhirnya turun ke Lanud Soewondo.
Di bawah, pasukan TNI AU yang tak mau ambil risiko nampak siap menggengam senjata dan mengarahkannya kepada sang pilot yang belakangan diketahui bernama Hang Pier (65), warga negara Swedia.
Sang pilot yang mengenakan pakaian baju polo shirt dan celana pendek berwarna putih itu pun kemudian turun dari pesawat dengan kedua tangan diangkat ke atas kepalanya. Dia terus digiring puluhan pasukan TNI AU hingga akhirnya diamankan ke sebuah ruangan di dalam Lanud Soewondo.
"Pesawat itu kami tangkap karena tidak memiliki izin. Dia akan kami bebaskan jika sudah melakukan pengurusan izin yang dibutuhkan," tutur Sungkono.
Berdasarkan keterangan sang pilot, pesawat yang diterbangkannya berangkat dari Colombo, Srilanka untuk menuju wilayah Singapura.
Kendati demikian, pihaknya hingga kini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pilot tersebut. Hingga berita ini diturunkan, proses itu masih berlangsung.
Baca juga:
Disergap TNI AU, pesawat asing itu menuju Singapura
2 pesawat tempur TNI AU sergap pesawat asing di Medan
(rsa)
Explore More