Fenomena hujan es biasa terjadi di wilayah tropis
Fenomena hujan es biasa terjadi di wilayah tropis
A
A
A
Sindonews.com - Fenomena hujan es di wilayah Kabupaten Majalengka merupakan proses yang alami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jatiwangi Majalengka menyatakan, fenomena itu biasa terjadi di daerah tropis.
"Hujan es dapat turun kapan saja, dikarenakan transisi musim sekaligus puncak musim hujan. Kejadian ini juga bisa dikategorikan masuk dalam cuaca ekstrem," kata Kepala BMKG Jatiwangi Majalengka Mas Pujiono, kepada wartawan, Rabu (9/4/2014).
Dia menjelaskan, hujan es biasanya belangsung sesaat dengan disertai guyuran hujan lebat, dengan suasana yang sangat dingin.
"Hujan es itu berasal dari awan cumulo nimbus, karena biasanya dalam semua awan itu ada esnya. Jarak antara awan dengan permukaan tanah rendah, sehingga semua es jatuh tak mencair sehingga terjadi hujan es," jelasnya.
Awan penyebab hujan es, dikarenakan adanya proses pemanasan yang cukup tinggi, sehingga suplai uap air naik-turun. Dari benturan itulah membentuk kristal seperti es.
"Hujan es pembentukannya melalui proses kondensasi pada freezing level sehingga dalam awan ada es. Es itu kemudian turun dan tak mencair sehingga terjadi hujan es," paparnya.
Disamping itu, hujan es yang terjadi dikarenakan awan pembawa hujan yang sangat tebal yang berasal dari tempat yang sangat tinggi. "Awan itu biasanya terdorong ke tempat yang tinggi sekali oleh udara yang sangat kuat," tukasnya.
Setelah itu, uap air di awan membeku. Saat awan tidak kuat menahan beban es-nya, es itu akan turun menjadi hujan menuju bumi sangatlah panjang.
"Proses itulah yang menyebabkan pecahan batu esnya mencair sedikit demi sedikit. Karena di daerah kita suhunya panas, jadi esnya semakin mencair dan mengecil. Berbeda dengan suhu udara di daerah negara barat dingin, akibatnya esnya bisa bertahan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, kawasan Majalengka diguyur hujan es selama dua hari berturut-turut, sejak Selasa-Rabu 8-9 April 2014. Guyuran hujan es yang melanda wilayah tersebut terjadi sekira pukul 15.15 WIB.
Baca juga:
2 hari, wilayah Majalengka diguyur hujan es
Majalengka diguyur hujan es sebesar kelereng
"Hujan es dapat turun kapan saja, dikarenakan transisi musim sekaligus puncak musim hujan. Kejadian ini juga bisa dikategorikan masuk dalam cuaca ekstrem," kata Kepala BMKG Jatiwangi Majalengka Mas Pujiono, kepada wartawan, Rabu (9/4/2014).
Dia menjelaskan, hujan es biasanya belangsung sesaat dengan disertai guyuran hujan lebat, dengan suasana yang sangat dingin.
"Hujan es itu berasal dari awan cumulo nimbus, karena biasanya dalam semua awan itu ada esnya. Jarak antara awan dengan permukaan tanah rendah, sehingga semua es jatuh tak mencair sehingga terjadi hujan es," jelasnya.
Awan penyebab hujan es, dikarenakan adanya proses pemanasan yang cukup tinggi, sehingga suplai uap air naik-turun. Dari benturan itulah membentuk kristal seperti es.
"Hujan es pembentukannya melalui proses kondensasi pada freezing level sehingga dalam awan ada es. Es itu kemudian turun dan tak mencair sehingga terjadi hujan es," paparnya.
Disamping itu, hujan es yang terjadi dikarenakan awan pembawa hujan yang sangat tebal yang berasal dari tempat yang sangat tinggi. "Awan itu biasanya terdorong ke tempat yang tinggi sekali oleh udara yang sangat kuat," tukasnya.
Setelah itu, uap air di awan membeku. Saat awan tidak kuat menahan beban es-nya, es itu akan turun menjadi hujan menuju bumi sangatlah panjang.
"Proses itulah yang menyebabkan pecahan batu esnya mencair sedikit demi sedikit. Karena di daerah kita suhunya panas, jadi esnya semakin mencair dan mengecil. Berbeda dengan suhu udara di daerah negara barat dingin, akibatnya esnya bisa bertahan," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, kawasan Majalengka diguyur hujan es selama dua hari berturut-turut, sejak Selasa-Rabu 8-9 April 2014. Guyuran hujan es yang melanda wilayah tersebut terjadi sekira pukul 15.15 WIB.
Baca juga:
2 hari, wilayah Majalengka diguyur hujan es
Majalengka diguyur hujan es sebesar kelereng
(san)
Explore More