Ricuh, sidang pembunuhan ditunda
A
A
A
Sindonews.com - Sidang penganiayaan hingga tewas terhadap Faisal pelajar SMA 1 Bua di Pengadilan Negeri Palopo hari ini gagal digelar. Rawannya kericuhan membuat majelis hakim urung menggelar sidang itu.
Dari pantauan di lokasi, Selasa 8 April 2014, sidang dengan 10 terdakwa yang juga pelajar itu dipenuhi massa dari pihak korban. Khawatir terjadi kerusuhan, sidangpun ditunda.
Mengetahui sidang tak jadi digelar, massa justru menjadi marah. Rusuh tak bisa dibendung lagi di PN Palopo.
Massa yang sejak pagi ingin menyaksikan jalannya persidangan spontan mengamuk saat melihat 10 pelaku pembunuhan digiring naik ke dalam mobil tahanan kejaksaan untuk dipulangkan kembali ke Lapas Palopo. Massa yang kecewa mencoba bergerak mendekati mobil tahanan namun dihadap polisi.
Ibu Faisal berteriak memaki-maki pelaku dan menyebut nyawa dibalas dengan nyawa.
Dua bulan lalu 10 pelaku yang masih berstatus pelajar ini mengeroyok seorang Faisal hingga tewas. Kejadian ini berlangsung tak jauh dari Bandara Bua Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.
Faisal tewas setelah dadanya tertancap dua naka panah dan kepalanya berlumur darah. Dalam pengusutan, ternyata Faisal merupakan korban salah sasaran. Polisi hanya menangkap 10 orang, sedangkan pelakunya sekitar 40 orang. "Kami berharap para pelaku dijatuhi hukuman mati," tandas Isman Rasidin, kakak korban.
Dari pantauan di lokasi, Selasa 8 April 2014, sidang dengan 10 terdakwa yang juga pelajar itu dipenuhi massa dari pihak korban. Khawatir terjadi kerusuhan, sidangpun ditunda.
Mengetahui sidang tak jadi digelar, massa justru menjadi marah. Rusuh tak bisa dibendung lagi di PN Palopo.
Massa yang sejak pagi ingin menyaksikan jalannya persidangan spontan mengamuk saat melihat 10 pelaku pembunuhan digiring naik ke dalam mobil tahanan kejaksaan untuk dipulangkan kembali ke Lapas Palopo. Massa yang kecewa mencoba bergerak mendekati mobil tahanan namun dihadap polisi.
Ibu Faisal berteriak memaki-maki pelaku dan menyebut nyawa dibalas dengan nyawa.
Dua bulan lalu 10 pelaku yang masih berstatus pelajar ini mengeroyok seorang Faisal hingga tewas. Kejadian ini berlangsung tak jauh dari Bandara Bua Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan.
Faisal tewas setelah dadanya tertancap dua naka panah dan kepalanya berlumur darah. Dalam pengusutan, ternyata Faisal merupakan korban salah sasaran. Polisi hanya menangkap 10 orang, sedangkan pelakunya sekitar 40 orang. "Kami berharap para pelaku dijatuhi hukuman mati," tandas Isman Rasidin, kakak korban.
(lns)