Longsor rel kereta api karena alih fungsi lahan

Selasa, 08 April 2014 - 10:21 WIB
Longsor rel kereta api karena alih fungsi lahan
Longsor rel kereta api karena alih fungsi lahan
A A A
Sindonews.com - Alih fungsi lahan dengan banyaknya penebangan pohon ditenggarai sebagai salah satu penyebab utama terjadinya longsor di sepanjang jalur kereta api di kawasan Tasikmalaya.

Pasalnya, lokasi anjlok dan tergulingnya KA Malabar di Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, saja ternyata tidak termasuk peta rawan longsor di PT KAI.

Ka DAOP 2 Bandung Rahadi Sulistyo mengatakan, PT KAI sendiri telah memiliki maping data kawasan rawan longsor dan lokasi anjloknya KA Malabar sebenarnya tidak termasuk di dalamnya. Akan tetapi karena banyaknya alih fungsi lahan sehingga beberapa tempat kini menjadi kawasan rawan longsor dan gerakan tanah.

"Sebenarnya jalur KA dari Kroya sampai Bandung merupakan kawasan rawan gerakan tanah dan longsor seluruhnya, kendati maping telah kami miliki. Makanya untuk antisipasi kami mengintensifkan petugas kontrol jalur setiap saat, sehingga pada saat jalur bisa dilalui maka kereta bebas melaju tetapi jika tidak bisa diantisipasi sejak dini," ungkap Rahadi, Senin 7 April 2014.

Perbaikan jalur rel KA Malabar baru tuntas diperbaiki dan tersambung normal, namun jalurnya digeser sejauh kurang lebih tiga meter dari lokasi semula menjauhi bibir jurang.

"Untuk melakukan perbaikan sendiri kami menerjunkan sebanyak 300 pekerja dari DAOP 2, 3, 5, dan 6 ditambah sejumlah alat berat, namun memang upaya perbaikan molor dari target waktu yang ditetapkan karena buruknya cuaca. Namun hari ini pemasangan rel dan bantalan telah selesai dan aman untuk dilalui kereta," ungkap Humas PT KAI Sugeng Priyono.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3047 seconds (0.1#10.140)