Longsor timbun Jalur Kentheng-Gua Kiskendo
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang mengguyur Kulonprogo pada, Minggu malam 6 April 2014 telah menyebabkan musibah tanah longsor.
Meski tidak ada korban jiwa, longsoran di Pedukuhan Bulu, Giripurwo, Girimulyo ini membuat tebing setinggi 20 meter longsor.
Akibatnya, jalan provinsi yang menghubungkan Nanggulan-Gua Kiskendo Girimulyo terputus. Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melintas. Sedangkan untuk kendaraan roda empat harus memutar sejauh 2 kilometer.
Awalnya hujan hanya menggerus tebing dan menyebabkan bukit terkikis. Menjelang malam guguran tebing ini semakin banyak dan menyebabkan tebing tanah longsor.
"Hanya menutup ruas jalan saja. Kebetulan jalan sepi tidak ada pengguna yang melintas," ungkap Budi Suwarno warga sekitar.
Hingga kemarin, warga masih melakukan kerja bakti membersihkan material longsor. Kondisi tanah menyebabkan jalanan mejadi licin dan membayakan pengguna jalan.
"Butuh alat berat, agar pembersihan cepat," timpalnya. Kawasan di sekitar lokasi ini memang merupakan salah satu daerah yang rawan longsor. Beberapa ruas jalan berada di bawah tebing.
Akibatnya ketika ada tebing longsor, akses jalan akan terganggu material tanah. "Daerah sini memang rawan. Bersama warga terus menggelar kerja bhakti," ujar mandor Unit Pemelihara Jalan (UPJ) Kulonprogo Utara, Bidang Bina Marga DPU DIY, Marko.
Dalam tiga bulan belakangan ini, sudah ada empat titik longsoran. Semuanya relatif kecil dan masih bisa ditangani.
Meski tidak ada korban jiwa, longsoran di Pedukuhan Bulu, Giripurwo, Girimulyo ini membuat tebing setinggi 20 meter longsor.
Akibatnya, jalan provinsi yang menghubungkan Nanggulan-Gua Kiskendo Girimulyo terputus. Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa melintas. Sedangkan untuk kendaraan roda empat harus memutar sejauh 2 kilometer.
Awalnya hujan hanya menggerus tebing dan menyebabkan bukit terkikis. Menjelang malam guguran tebing ini semakin banyak dan menyebabkan tebing tanah longsor.
"Hanya menutup ruas jalan saja. Kebetulan jalan sepi tidak ada pengguna yang melintas," ungkap Budi Suwarno warga sekitar.
Hingga kemarin, warga masih melakukan kerja bakti membersihkan material longsor. Kondisi tanah menyebabkan jalanan mejadi licin dan membayakan pengguna jalan.
"Butuh alat berat, agar pembersihan cepat," timpalnya. Kawasan di sekitar lokasi ini memang merupakan salah satu daerah yang rawan longsor. Beberapa ruas jalan berada di bawah tebing.
Akibatnya ketika ada tebing longsor, akses jalan akan terganggu material tanah. "Daerah sini memang rawan. Bersama warga terus menggelar kerja bhakti," ujar mandor Unit Pemelihara Jalan (UPJ) Kulonprogo Utara, Bidang Bina Marga DPU DIY, Marko.
Dalam tiga bulan belakangan ini, sudah ada empat titik longsoran. Semuanya relatif kecil dan masih bisa ditangani.
(sms)