Mendiknas sidak persiapan UN di Polrestabes Surabaya
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh sidak di tempat penyimpanan soal Ujian Nasional (UN) di Mapolrestabes Surabaya. Sidak kali ini untuk memastikan soal ujian itu aman.
"Untuk sejumlah tempat penyimpanan soal UN aman," kata Pak Nuh di Mapolrestabes Surabaya, Jalan Taman Sikatan I, Sabtu (5/4/2014).
Di Mapolrestabes ini, soal UN di simpan di ruangan Binmas yang tidak pernah dilalui masyarakat umum. Di tempat tersebut ditempatkan 12 personel untuk menjaga. Selain itu dipasang tiga gembok yang dipegang oleh pihak Polisi, Dinas Pendidikan dan pihak Perguruan Tinggi.
"Untuk skala nasional, naskah dan pendistribusian baik di daerah terpencil juga dipastikan aman dan tepat waktu," kata M Nuh.
Dalam kesempatan itu, Nuh meminta agar siswa dan orang tua tidak percaya dengan bocoran soal yang marak. Terlebih lagi untuk mendapatkannya harus membayar. Kata Nuh, itu adalah penipuan dan hasil dari bocoran soal itu pasti salah besar ketika dipercaya untuk menjawab UN.
"Kalau bisa masyarakat pura-pura beli saja, terus yang menjualnya diseret ke polisi. Jadi dijebak dulu baru diamankan agar tidak meresahkan masyarakat dan polisi," tukasnya.
Munculnya, jawaban UN yang dijual itu, lanjut Nuh adalah untuk mengeruk keuntungan pribadi. Sejauh ini tidak ada jawaban yang bocor. Bahkan lembar soal juga tidak ada yang bocor.
"Yang beredar itu hanya menyebutkan jawaban saja tidak ada soal-nya. Misalnya, nomer 1 jawabannya A, nomer 2 jawabannya C. Ini jelas penipuan," tambah Nuh.
"Untuk sejumlah tempat penyimpanan soal UN aman," kata Pak Nuh di Mapolrestabes Surabaya, Jalan Taman Sikatan I, Sabtu (5/4/2014).
Di Mapolrestabes ini, soal UN di simpan di ruangan Binmas yang tidak pernah dilalui masyarakat umum. Di tempat tersebut ditempatkan 12 personel untuk menjaga. Selain itu dipasang tiga gembok yang dipegang oleh pihak Polisi, Dinas Pendidikan dan pihak Perguruan Tinggi.
"Untuk skala nasional, naskah dan pendistribusian baik di daerah terpencil juga dipastikan aman dan tepat waktu," kata M Nuh.
Dalam kesempatan itu, Nuh meminta agar siswa dan orang tua tidak percaya dengan bocoran soal yang marak. Terlebih lagi untuk mendapatkannya harus membayar. Kata Nuh, itu adalah penipuan dan hasil dari bocoran soal itu pasti salah besar ketika dipercaya untuk menjawab UN.
"Kalau bisa masyarakat pura-pura beli saja, terus yang menjualnya diseret ke polisi. Jadi dijebak dulu baru diamankan agar tidak meresahkan masyarakat dan polisi," tukasnya.
Munculnya, jawaban UN yang dijual itu, lanjut Nuh adalah untuk mengeruk keuntungan pribadi. Sejauh ini tidak ada jawaban yang bocor. Bahkan lembar soal juga tidak ada yang bocor.
"Yang beredar itu hanya menyebutkan jawaban saja tidak ada soal-nya. Misalnya, nomer 1 jawabannya A, nomer 2 jawabannya C. Ini jelas penipuan," tambah Nuh.
(lns)