50 meter bantaran rel ikut masuk ke jurang
A
A
A
Sindonews.com - Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Noffan Widyayoko menyatakan, akibat anjloknya Kereta Api (KA) Malabar jurusan Bandung-Malang, rel sepanjang 50 meter di lokasi putus.
Menurutnya, putusnya rel yang berada di Kampung Terung RT 5 RW 9 Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu akibat ikut terperosok bersamaan dengan tiga gerbong kereta yang masuk ke dalam jurang.
"Sepanjang 50 meter bantaran rel ikut masuk ke bawah jurang. Ini tidak bisa dilalui 2-3 hari kedepan," tuturnya kepada wartawan, Jumat (4/4/2014) malam.
Setelah mendapatkan informasi tersebut bersama dengan anggotanya ia segera menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang ternyata jauh dari pemukiman.
Kendati kesulitan dengan masih banyaknya material longsor juga minimnya penerangan, namun pihaknya berupaya untuk bisa sampai ke lokasi dan melakukan upaya evakuasi.
"Lokasi memang minim penerangan, sehingga dibantu warga menggunakan penerangan seadanya," kata Noffan.
Sementara itu, Wakil Kepala Stasiun Tasikmalaya Hendra mengatakan, lokasi anjloknya KA Malabar memang dikenal titik rawan longsor. "Wilayah tersebut pada umumnya rawan longsor dikarenakan lokasinya yang gupitan dan urugan," terangnya.
Baca juga:
2 korban yang terjepit KA Malabar masih hidup
36 penumpang KA Malabar luka-luka
Menurutnya, putusnya rel yang berada di Kampung Terung RT 5 RW 9 Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu akibat ikut terperosok bersamaan dengan tiga gerbong kereta yang masuk ke dalam jurang.
"Sepanjang 50 meter bantaran rel ikut masuk ke bawah jurang. Ini tidak bisa dilalui 2-3 hari kedepan," tuturnya kepada wartawan, Jumat (4/4/2014) malam.
Setelah mendapatkan informasi tersebut bersama dengan anggotanya ia segera menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang ternyata jauh dari pemukiman.
Kendati kesulitan dengan masih banyaknya material longsor juga minimnya penerangan, namun pihaknya berupaya untuk bisa sampai ke lokasi dan melakukan upaya evakuasi.
"Lokasi memang minim penerangan, sehingga dibantu warga menggunakan penerangan seadanya," kata Noffan.
Sementara itu, Wakil Kepala Stasiun Tasikmalaya Hendra mengatakan, lokasi anjloknya KA Malabar memang dikenal titik rawan longsor. "Wilayah tersebut pada umumnya rawan longsor dikarenakan lokasinya yang gupitan dan urugan," terangnya.
Baca juga:
2 korban yang terjepit KA Malabar masih hidup
36 penumpang KA Malabar luka-luka
(rsa)