Takut tsunami, banyak pengusaha di Bali yang sempat panik

Kamis, 03 April 2014 - 14:52 WIB
Takut tsunami, banyak...
Takut tsunami, banyak pengusaha di Bali yang sempat panik
A A A
Sindonews.com - Warga Bali menyambut lega pencabutan status peringatan dini tsunami yang sebelumnya disebutkan bakal melanda 115 wilayah dari 19 provinsi di Indonesia.

Padahal sebelumnya, banyak warga Bali merasa was-was dengan gempa 8,2 Skala Richter (SR) dan tsunami yang melanda Chili dan berdampak pada wilayah mereka.

Kepala UPTD Pusdalops BPBD Bali I Gede Jaya Seratabrana menyatakan, sejak kemarin malam hingga siang tadi pihaknya terus dibanjiri telepon dari warga.

"Ada yang kirim SMS dan menelepon kami. Intinya menanyakan isu tsunami yang akan diprediksi sampai ke Bali," ujar I Gede Jaya Seratabrana saat dihubungi, Kamis (3/4/2014).

Menurutnya, mereka dari berbagai lapisan masyarakat termasuk industri pariwisata, perusahaan kontraktor dan lainnya yang banyak memiliki pusat-pusat bisnis di dekat pesisir pantai seperti di Sanur dan Kuta. Ada juga yang menanyakan bagaimana sistem penanggulangan dan peta evakuasi jika terjadi bencana tsunami.

Dia menambahkan, dari laporan petugas yang disebar di beberapa titik pemantauan seperti di Pantai Candi Dasa Kabupaten Karangsem, Pantai Sanur, Kuta dan Canggu, tidak melihat tanda-tanda bahaya tsunami.

Dengan pencabutan status waspada tsunami oleh BMKG, ke kondisi normal maka aktivitas dan kegiatan masyarakat kembali berangsur seperti biasa.

"Syukurlah tidak terjadi, sempat khawatir juga apalagi di pemberitaan media katanya dampak tsunami sampai ke Bali," ujar Diajeng Dewi warga Jalan Letda Made Putra 8, Denpasar.

Diajeng mengaku, terus mengikuti informasi dan perkembangan isu tsunami di televisi, karena dia tidak bisa membayangkan jika tsunami benar benar terjadi.

"Kami lega sekarang, setelah status waspada tsunami sudah dicabut dan keadaan normal kembali," ujar wanita yang menggeluti bisnis makanan ringan itu.

Baca juga:
BNPB umumkan Indonesia batal dihantam tsunami
Dampak isu tsunami, sejumlah pantai kosong melompong
(rsa)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6706 seconds (0.1#10.24)