SIAP UGM tampung 100 aspirasi perbulan

Kamis, 20 Maret 2014 - 15:56 WIB
SIAP UGM tampung 100...
SIAP UGM tampung 100 aspirasi perbulan
A A A
Sindonews.com - Setelah diluncurkan Desember 2013 lalu, Sistem Informasi Aspirasi Publik (SIAP) UGM telah dibanjiri keluhan maupun saran dari masyarakat. Kebanyakan masukan yang masuk berkaitan dengan layanan akademik dan kemahasiswaan.

"Setiap harinya, rata-rata ada 100 aspirasi yang masuk baik melalui website, SMS maupun email SIAP UGM. Tujuan diadakannya SIAP UGM ini sendiri tentu untuk manajemen citra UGM. Kami berupaya memecahkan setiap masalah hingga ke akarnya," ujar Sekretaris Eksekutif UGM Drs Gugup Kismono MBA PhD Kamis (20/3/2014).

Gugup menjelaskan, SIAP UGM dibuat dengan alasan banyaknya kelihan baik mahasiswa maupun masyarakat atas layanan unit-unit di UGM. Selama ini, keluhan dan masukan bagi UGM tersebut lebih banyak muncul di media sosial. Karena tidak terstruktur, banyak keluhan yang justru tidak terselesaikan tuntas.

"Kondisi tersebut jelas bisa menjadi gunung es bagi UGM. Karena keluhan tidak langsung tersampaikan ke unit yang bermasalah dan tidak tercatat sehingga tindak lanjutnya pun menjadi terhambat. Secara keseluruhan pun, kami tidak bisa melakukan evaluasi manajemen UGM. Dengan adanya SIAP kami berharap semua masalah bisa terselesaikan," imbuhnya.

Menurut Gugup, dengan adanya SIAP UGM pihaknya akan melakukan pembentukan standar minimal pelayanan bagi sekitar 57.000 mahasiswa dan juga masyarakat. Jika bagian sistem yang bermasalah, akan langsung diperbaiki, dan jika petugas unit yang bermasalah, akan dilakukan pembinaan dan pelatihan atau pergantian personel.

"Respon cepat menjadi faktor utama mekanisme SIAP UGM ini. Begitu keluhan masuk, hari itu juga akan diteruskan ke unit yang dituju. Dua hari setelahnya, kami pastikan telah ada jawaban. Jika belum ada jawaban juga, akan ada pengingat yang menagih penyelesaian masalah yang bersangkutan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Sistem dan Sumber Daya Informasi UGM Widyawan ST MSc mengatakan, pengelolaan aspirasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi penting dikuasai penyelenggara pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Tak hanya sekedar memberikan gambaran pentingnya tahapan implementasi pengelolaan aspirasi, diperlukan juga pemberian pengalaman proses pelayanan berbasis IT.

"Dengan pengelolaan aspirasi berbasis TIK, penyelenggara pendidikan tinggi justru dimudahkan dalam hal koordinasi dan kolaborasi serta memberikan kesempatan pada mahasiswa ataupun masyarakat untuk berdiskusi dengan penyelenggara pendidikan tinggi," imbuhnya.
(lns)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5399 seconds (0.1#10.24)