Buru Corby, 2 jurnalis Australia dideportasi

Buru Corby, 2 jurnalis Australia dideportasi
A
A
A
Sindonews.com- Daniel William Sutton, reporter Channel 10 dan Nathan Mark Ritcher fotografer freelance asal Australia yang tengah memburu berita Schapelle Leigh Corby dideportasi pihak Imigrasi Bali.
Keduanya ditangkap petugas Imigrasi Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, lantaran belakangan diketahui hendak melakukan peliputan terkait pembebasan bersyarat Corby. Padahal, harusnya izin tinggal keduanya hanya sebagai wisatawan di Bali tidak melakukan peliputan.
"Siang ini, kita deportasi," jelas Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali Gusti Kompyang Adnyana dalam keterangan resminya, Jumat (7/3/2014).
Menurut Adnyana, petugas mencurigai aktivitas Daniel dan Nathan usai mendarat di bandara.
Keduanya ditangkap pada Rabu 5 Maret lalu di Jalan Pantai Gang Lotering, Kuta, dekat rumah yang ditinggali Corby selama menjalani pembebasan besyarat sejak keluar dari LP Kerobokan 10 Maret lalu.
Dasar mendeportasi dua warga negara Australia itu, sambung Adnyana, karena melakukan pelanggaran visa on arrival.
Keduanya melanggar Pasal 122 huruf a junto Pasal 75 UU No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Mereka dinilai sengaja menyalahgunakan atau melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal yang diberikan.
"Keduanya melakukan kegiatan jurnalisme dengan menggunakan Visa on Arrival," tutupnya.
Sebelumnya, kepada pihak Kemekumham Wilayah Bali, Corby merasa tertekan dan mengalami depresi karena terus dikejar media utamanya media Australia sehingga meminta agar mereka dideportasi dari Indonesia.
Baca:
Menuai kontroversi, Keluarga Corby minta maaf
Keduanya ditangkap petugas Imigrasi Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, lantaran belakangan diketahui hendak melakukan peliputan terkait pembebasan bersyarat Corby. Padahal, harusnya izin tinggal keduanya hanya sebagai wisatawan di Bali tidak melakukan peliputan.
"Siang ini, kita deportasi," jelas Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali Gusti Kompyang Adnyana dalam keterangan resminya, Jumat (7/3/2014).
Menurut Adnyana, petugas mencurigai aktivitas Daniel dan Nathan usai mendarat di bandara.
Keduanya ditangkap pada Rabu 5 Maret lalu di Jalan Pantai Gang Lotering, Kuta, dekat rumah yang ditinggali Corby selama menjalani pembebasan besyarat sejak keluar dari LP Kerobokan 10 Maret lalu.
Dasar mendeportasi dua warga negara Australia itu, sambung Adnyana, karena melakukan pelanggaran visa on arrival.
Keduanya melanggar Pasal 122 huruf a junto Pasal 75 UU No 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.
Mereka dinilai sengaja menyalahgunakan atau melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan izin tinggal yang diberikan.
"Keduanya melakukan kegiatan jurnalisme dengan menggunakan Visa on Arrival," tutupnya.
Sebelumnya, kepada pihak Kemekumham Wilayah Bali, Corby merasa tertekan dan mengalami depresi karena terus dikejar media utamanya media Australia sehingga meminta agar mereka dideportasi dari Indonesia.
Baca:
Menuai kontroversi, Keluarga Corby minta maaf
(ilo)