Korban bunuh diri massal pernah diteror distributor semen

Korban bunuh diri massal pernah diteror distributor semen
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum ditemukan tewas bunuh diri menenggak cairan pembersih porselin, Anita (58) dan anak-anaknya yakni Linawati (35) juga Rudjito (31) pernah mendapat teror dan tekanan dari salah seorang merupakan distributor semen.
Namun, belum diketahui pasti apakah teror tersebut memiliki keterkaitan dengan aksi bunuh diri massal dilakukan Anita bersama anak dan cucunya itu atau tidak.
Polisi terus mengembangkan kasus itu. Candra, suami Linawati masih dimintai keterangan, mengingat saat kejadian bunuh diri dia berada dalam rumah yang sama.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota, Kompol Bambang Purnomo mengatakan teror dan tekanan dari distributor semen itu atas laporan keluarga Anita.
“Memang ada pengaduan mengenai adanya tekanan atau semacam teror dari salah satu distributor semen , sebelum keluarga ini bunuh diri, namun hal itu masih kami selidiki,” ujarnya, Selasa (4/3/2014).
Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil labfor Polda Jateng yang akan meneliti Disebutkan untuk penyebab pasti kasus kematian sekeluarga ini masih menunggu hasil tim labfor polda jateng .
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi bunuh diri massal satu keluarga terungkap setelah Linawati dan anaknya Danny Rircardo ditemukan tewas di dalam kamarnya, Perum Duta Bahagia No 7 Rt01/Rw05, Kraton Lor, Pekalongan.
Di saat yang bersamaan, Anita dan anaknya Rudjito juga ditemukan tewas di Hotel Langen Cirebon, Jawa Barat. Satu orang bernama Shasa merupakan kekasih Rudjito kondisinya kritis.
Empat korban ini diduga mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih porselin dan racun tikus. Saat ini kondisi Shasa telah membaik.
Baca juga:
Abu jenazah bunuh diri massal dilarung ke Pantai Kencana
Namun, belum diketahui pasti apakah teror tersebut memiliki keterkaitan dengan aksi bunuh diri massal dilakukan Anita bersama anak dan cucunya itu atau tidak.
Polisi terus mengembangkan kasus itu. Candra, suami Linawati masih dimintai keterangan, mengingat saat kejadian bunuh diri dia berada dalam rumah yang sama.
Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota, Kompol Bambang Purnomo mengatakan teror dan tekanan dari distributor semen itu atas laporan keluarga Anita.
“Memang ada pengaduan mengenai adanya tekanan atau semacam teror dari salah satu distributor semen , sebelum keluarga ini bunuh diri, namun hal itu masih kami selidiki,” ujarnya, Selasa (4/3/2014).
Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil labfor Polda Jateng yang akan meneliti Disebutkan untuk penyebab pasti kasus kematian sekeluarga ini masih menunggu hasil tim labfor polda jateng .
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi bunuh diri massal satu keluarga terungkap setelah Linawati dan anaknya Danny Rircardo ditemukan tewas di dalam kamarnya, Perum Duta Bahagia No 7 Rt01/Rw05, Kraton Lor, Pekalongan.
Di saat yang bersamaan, Anita dan anaknya Rudjito juga ditemukan tewas di Hotel Langen Cirebon, Jawa Barat. Satu orang bernama Shasa merupakan kekasih Rudjito kondisinya kritis.
Empat korban ini diduga mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih porselin dan racun tikus. Saat ini kondisi Shasa telah membaik.
Baca juga:
Abu jenazah bunuh diri massal dilarung ke Pantai Kencana
(lns)