Danny dipaksa ikut tenggak cairan pembersih porselen

Danny dipaksa ikut tenggak cairan pembersih porselen
A
A
A
Sindonews.com - Aksi bunuh diri sekeluarga di Pekalongan dan Cirebon membuat kerabat dekat masih tak percaya. Apalagi dalam aksi itu terdapat Danny yang masih berumur 11 tahun.
Citro Utomo merupakan juru bicara keluarga juga masih tak mengerti mengapa aksi bunuh diri itu dilakukan bersama-sama, bahkan melibatkan anak di bawah umur.
Namun, Citro tak berani menduga-duga, semua diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Kami serahkan semua kepada pihak keluarga untuk menyelidiki kasus ini. Namun memang yang kami tahu anak-anak Anita itu semua penurut," tutur Citro, Sabtu (1/2/2014).
Kabar yang berkembang di dekat lokasi kejadian, Danny sempat menolak menenggak cairan pembersih porselen itu. Namun kemudian dipaksa sehingga sempat muntah-muntah.
Beberapa tetangga sempat melihat Danny mengalami muntah-muntah. Namun setelah itu mereka tak melihat lagi perkembangannya. Dugaannnya, Danny dipaksa untuk ikut menenggak cairan porselen itu hingga tewas.
Ketika dikonfirmasi kemungkinan adanya aksi pemaksaan dalam kasus ini, Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Bambang Purnomo mengaku belum mengarah kesana.
"Semua itu akan diselidiki. Apa penyebab kasus ini terjadi masih dalam penyelidikan kami," katanya singkat.
Sebelumnya diberitakan, aksi bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga di Pekalongan. Ibu beserta dua anaknya dan seorang cucu tewas seusai minum racun dalam waktu yang hampir bersamaan. Diduga kuat mereka sengaja bunuh diri karena stres terlilit utang.
Peristiwa menggegerkan ini awalnya terjadi di di rumah milik Candra di Perumahan Duta Bahagia, Nomor 7, Kraton Lor, Kelurahan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan pada Kamis (27/2) sekitar pukul 23.30 WIB.
Istri Candra, Linawati (41) dan anaknya Danny (11) tewas setelah minum obat pembasmi serangga dioplos dengan pembersih lantai. Korban Lina meninggal di rumah, sedangkan Danny sempat dilarikan ke RSUD Kraton, Pekalongan.
Baca juga: Kasus bunuh diri sekeluarga masih diselidiki polisi
Citro Utomo merupakan juru bicara keluarga juga masih tak mengerti mengapa aksi bunuh diri itu dilakukan bersama-sama, bahkan melibatkan anak di bawah umur.
Namun, Citro tak berani menduga-duga, semua diserahkan kepada pihak kepolisian.
"Kami serahkan semua kepada pihak keluarga untuk menyelidiki kasus ini. Namun memang yang kami tahu anak-anak Anita itu semua penurut," tutur Citro, Sabtu (1/2/2014).
Kabar yang berkembang di dekat lokasi kejadian, Danny sempat menolak menenggak cairan pembersih porselen itu. Namun kemudian dipaksa sehingga sempat muntah-muntah.
Beberapa tetangga sempat melihat Danny mengalami muntah-muntah. Namun setelah itu mereka tak melihat lagi perkembangannya. Dugaannnya, Danny dipaksa untuk ikut menenggak cairan porselen itu hingga tewas.
Ketika dikonfirmasi kemungkinan adanya aksi pemaksaan dalam kasus ini, Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Bambang Purnomo mengaku belum mengarah kesana.
"Semua itu akan diselidiki. Apa penyebab kasus ini terjadi masih dalam penyelidikan kami," katanya singkat.
Sebelumnya diberitakan, aksi bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga di Pekalongan. Ibu beserta dua anaknya dan seorang cucu tewas seusai minum racun dalam waktu yang hampir bersamaan. Diduga kuat mereka sengaja bunuh diri karena stres terlilit utang.
Peristiwa menggegerkan ini awalnya terjadi di di rumah milik Candra di Perumahan Duta Bahagia, Nomor 7, Kraton Lor, Kelurahan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan pada Kamis (27/2) sekitar pukul 23.30 WIB.
Istri Candra, Linawati (41) dan anaknya Danny (11) tewas setelah minum obat pembasmi serangga dioplos dengan pembersih lantai. Korban Lina meninggal di rumah, sedangkan Danny sempat dilarikan ke RSUD Kraton, Pekalongan.
Baca juga: Kasus bunuh diri sekeluarga masih diselidiki polisi
(lns)