PDIP masih pertanyakan motif Risma persoalkan Wisnu
A
A
A
Sindonews.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur (Jatim) mengaku sudah melakukan hal yang maksimal untuk menyelesaikan polemik Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
PDIP juga menyayangkan sikap Wali Kota perempuan itu yang tidak hadir ketika Komisi II DPR RI berusaha memfasilitasi untuk menyelesaikan polemik tersebut.
Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi mengaku, partainya sudah berusaha maksimal untuk menyelesaikan polemik ini. Terlebih lagi, partai berlambang banteng moncong putih itu merupakan partai pengusung Risma (sapaan akrab Tri Rismaharini).
"Ketika diselesaikan secara internal sudah clear. Tapi di luar Risma masih berkoar-koar sehingga pada bulan November 2013 Ketum (Megawati Seokarno Putri) menugasi enam orang pengurus DPP PDIP untuk menemui Risma dan Wisnu (wakil Wali Kota Surabaya), dan hasilnya pun selesai secara internal, " ujar Kusnadi, Jumat (28/2/2014).
Rupanya, Risma masih mempersoalkan pelantikkan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota. Hingga akhirnya Desember lalu Sekjen DPP PDIP Tjahyo Kumolo mendatangi Risma dan Wisnu. Bahkan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri seminggu kemudian juga memanggil keduanya dan selesai secara internal.
"Rupanya setelah pertemuan itu, Risma kembali menyoal sehingga partai tidak lagi tahu maksud dan tujuan Risma yang terus mempersoalkan polemik pelantikkan Wawali itu," ungkapnya.
Polemik ini pun kemudian menggelinding hingga ke DPR RI yang mencoba memfasilitasi dengan pertemuan bersama antara Gubernur Jawa Timur, Mendagri, Komisi II. Celakanya, saat pertemuan itu, Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu justru tidak datang.
"Semua pihak sudah berusaha mengikuti tapi dia (Risma) justru seenaknya sendiri. Harusnya sebagai pemimpin bisa bersikap arif dan bijak bukan menuntut kemauannya sendiri," ujarnya.
Baca:
Selesaikan kasus Risma, DPRD Surabaya diminta transparan
Risma diminta bertahan hingga Tahun 2020 mendatang
Risma belum perlu ke psikolog
Wisnu anggap masalahnya dengan Risma selesai
Risma & Wisnu bersitegang, Priyo cari untung?
Komentar Wisnu terkait kabar pengunduran diri Risma
PDIP juga menyayangkan sikap Wali Kota perempuan itu yang tidak hadir ketika Komisi II DPR RI berusaha memfasilitasi untuk menyelesaikan polemik tersebut.
Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi mengaku, partainya sudah berusaha maksimal untuk menyelesaikan polemik ini. Terlebih lagi, partai berlambang banteng moncong putih itu merupakan partai pengusung Risma (sapaan akrab Tri Rismaharini).
"Ketika diselesaikan secara internal sudah clear. Tapi di luar Risma masih berkoar-koar sehingga pada bulan November 2013 Ketum (Megawati Seokarno Putri) menugasi enam orang pengurus DPP PDIP untuk menemui Risma dan Wisnu (wakil Wali Kota Surabaya), dan hasilnya pun selesai secara internal, " ujar Kusnadi, Jumat (28/2/2014).
Rupanya, Risma masih mempersoalkan pelantikkan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota. Hingga akhirnya Desember lalu Sekjen DPP PDIP Tjahyo Kumolo mendatangi Risma dan Wisnu. Bahkan Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri seminggu kemudian juga memanggil keduanya dan selesai secara internal.
"Rupanya setelah pertemuan itu, Risma kembali menyoal sehingga partai tidak lagi tahu maksud dan tujuan Risma yang terus mempersoalkan polemik pelantikkan Wawali itu," ungkapnya.
Polemik ini pun kemudian menggelinding hingga ke DPR RI yang mencoba memfasilitasi dengan pertemuan bersama antara Gubernur Jawa Timur, Mendagri, Komisi II. Celakanya, saat pertemuan itu, Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu justru tidak datang.
"Semua pihak sudah berusaha mengikuti tapi dia (Risma) justru seenaknya sendiri. Harusnya sebagai pemimpin bisa bersikap arif dan bijak bukan menuntut kemauannya sendiri," ujarnya.
Baca:
Selesaikan kasus Risma, DPRD Surabaya diminta transparan
Risma diminta bertahan hingga Tahun 2020 mendatang
Risma belum perlu ke psikolog
Wisnu anggap masalahnya dengan Risma selesai
Risma & Wisnu bersitegang, Priyo cari untung?
Komentar Wisnu terkait kabar pengunduran diri Risma
(rsa)