Pemda harus manfaatkan potensi lahan pertanian
Pemda harus manfaatkan potensi lahan pertanian
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor meminta kepada pemerintah daerah provinsi, kota, dan kabupaten untuk dapat memanfaatkan lahan pertanian.
"Jika pemerintah daerah dapat memanfaatkan 42 juta hektare lahan yang saat ini rusak dan terlantar untuk digarap masyarakat akan mampu menyerap 50% tenaga kerja," kata Isran Noor dalam siaran persnya Kamis (27/2/2014).
Isran mengatakan, angka 50% sangat luar biasa apabila dapat direalisasikan untuk menambah stok pangan nasional maupun mengurangi pengangguran.
Isran Noor mencontohkan program penanaman sawit 450.000 hektare di Kutai Timur yang telah menyerap 150.000 tenaga kerja di mana 40% tenaga lokal, sisanya tenaga kerja dari daerah lain.
Sebelumnya dalam kunjungannya ke Ende, Isran mendapat berbagai pertanyaan dari mahasiswa, ibu rumah tangga, kepala desa maupun tokoh agama tentang pengelolaan pertanian, perikanan, kerajinan dan juga memotivasi generasi muda Ende agar menjadi negarawan seperti pendahulunya yaitu Frans Seda ataupun Andrianus Moy.
Isran Noor bertemu dengan masyarakat Ende dalam rangka kegiatan politik "Isran Noor Mendengar: Dari Daerah Untuk Indonesia". Ende dipilih karena tempat ini merupakan lokasi perenungan Soekarno yang melahirkan konsep Pancasila.
Ende, NTT memang daerah yang inspirasional bagi penanaman jiwa nasionalisme dalam menegakkan NKRI yang sejalan dengan visi Isran Noor.
Selain itu dalam pengelolaan sumber daya alam, nasionalisme sangat penting untuk diutamakan.
Investor memang dibutuhkan, namun, kata Isran, jika mereka sudah melanggar aturan hukum yang berlaku di Indonesia, jangan segan-segan mencabut izin operasional seperti diterapkan di wilayahnya.
Isran mengatakan, pemerintah daerah juga harus mampu membangun kekuatan agar Blok Mahakam dapat dinasionalisasikan.
"Kalaupun tidak mampu, kita bisa mempekerjakan orang asing. Tapi saya yakin bangsa kita sudah banyak yang memiliki kemampuan mengelola sumber gas alam di Blok Mahakam. Bagi saya, haram untuk diberikan lagi ke pihak asing," kata Isran Noor.
"Jika pemerintah daerah dapat memanfaatkan 42 juta hektare lahan yang saat ini rusak dan terlantar untuk digarap masyarakat akan mampu menyerap 50% tenaga kerja," kata Isran Noor dalam siaran persnya Kamis (27/2/2014).
Isran mengatakan, angka 50% sangat luar biasa apabila dapat direalisasikan untuk menambah stok pangan nasional maupun mengurangi pengangguran.
Isran Noor mencontohkan program penanaman sawit 450.000 hektare di Kutai Timur yang telah menyerap 150.000 tenaga kerja di mana 40% tenaga lokal, sisanya tenaga kerja dari daerah lain.
Sebelumnya dalam kunjungannya ke Ende, Isran mendapat berbagai pertanyaan dari mahasiswa, ibu rumah tangga, kepala desa maupun tokoh agama tentang pengelolaan pertanian, perikanan, kerajinan dan juga memotivasi generasi muda Ende agar menjadi negarawan seperti pendahulunya yaitu Frans Seda ataupun Andrianus Moy.
Isran Noor bertemu dengan masyarakat Ende dalam rangka kegiatan politik "Isran Noor Mendengar: Dari Daerah Untuk Indonesia". Ende dipilih karena tempat ini merupakan lokasi perenungan Soekarno yang melahirkan konsep Pancasila.
Ende, NTT memang daerah yang inspirasional bagi penanaman jiwa nasionalisme dalam menegakkan NKRI yang sejalan dengan visi Isran Noor.
Selain itu dalam pengelolaan sumber daya alam, nasionalisme sangat penting untuk diutamakan.
Investor memang dibutuhkan, namun, kata Isran, jika mereka sudah melanggar aturan hukum yang berlaku di Indonesia, jangan segan-segan mencabut izin operasional seperti diterapkan di wilayahnya.
Isran mengatakan, pemerintah daerah juga harus mampu membangun kekuatan agar Blok Mahakam dapat dinasionalisasikan.
"Kalaupun tidak mampu, kita bisa mempekerjakan orang asing. Tapi saya yakin bangsa kita sudah banyak yang memiliki kemampuan mengelola sumber gas alam di Blok Mahakam. Bagi saya, haram untuk diberikan lagi ke pihak asing," kata Isran Noor.
(sms)
Explore More