Waljinah rilis buku autobiografi

Rabu, 26 Februari 2014 - 16:56 WIB
Waljinah rilis buku autobiografi
Waljinah rilis buku autobiografi
A A A
Sindonews.com - Kecintaan Waljinah terhadap dunia musik keroncong tak perlu diragukan lagi. Sudah 1.700 lagu diluncurkan sejak pertama kali Waljinah mengawali karir di dunia musik keroncong 1965. Saat itu, dia keluar sebagai pemenang dalam kontes lagu keroncong Bintang Radio Indonesia.

Berangkat dari rasa cinta terhadap dunia musik keroncong itulah, meski dalam keadaan sakit Waljinah mengeluarkan buku autobiografi berjudul 'Waljinah'.

"Semoga lewat buku ini, pesan saya terhadap generasi muda untuk mencintai musik Keroncong bisa tersampaikan," kata Waljinah sambil menunjukan buku autobiografi miliknya, ketika ditemui di kediamannya di Jalan Parang Centel, Mangkuyudan, Laweyan, Solo,Jawa Tengah, Rabu (26/2/2014)

Buku itu dikemas unik dengan jumlah halaman sesuai dengan usianya saat ini, 68 lembar.

Dalam buku tersebut, selain menerangkan arti dari pemberian nama Waljinah, juga menceritakan perjalanan hidupnya dari kecil hingga saat ini. Nama Waljinah diambil dari bulan Sawal (Wal) dan tahun Je (Ji) atau sejinah (10).

Diceritakan pula, Waljinah mengawali karir 1965 setelah menang menjadi juara 1 Bintang Radio Indonesia dan mulai maluncurkan album kompilasi bersama Enny Koesrini yang berjudul Elingo Beboyo Margo, 1968.

Dia pernah berduet bersama penyanyi keroncong asal Surabaya, Musmulyadi yang biasa dijuluki “Buaya Keroncong”.

Selain Walang Kekek lagu yang terkenal lainnya adalah Jangkrik Genggong. Tak hanya itu, dalam autobiografi tersebut juga diceritakan persahabatan Waljinah dengan sejumlah seniman besar lainnya seperti Gesang, Andjar Any, dan Ismail Marzuki, Darwanto dan Waluyo.

Termasuk dedikasi Waljinah terhadap musik keroncong sehingga Waljinah rela dipanggil sebagai bintang tamu di acara ketoprak, wayang kulit, dan berbagai acara seni lainya, meski tak dibayar.

Tak heran bila pengabdian Waljinah terhadap dunia musik keroncong membuat Bung Karno sering mengundangnya ke Istana Kepresidenan.

Menyinggung minimnya generasi muda saat mengikuti jejaknya sebagai musisi keroncong juga diakui oleh Waljinah. Secara terang-terangan Waljinah mengaku prihatin melihat sikap generasi muda condong lebih tertarik terhadap musik barat.

Meskipun musisi musik keroncong pun saat ini mulai bermunculan, namun Waljinah masih belum melihat para musisi keroncong baru tersebut dengan benar membawakan musik keroncong. Tak heran, selain buku autobiografinya tersebut, saat dirinya sudah kembali sehat, Waljinah bertekad akan kembali meneruskan sekolah musik keroncong yang didirikannya.

"Saiki kui boten wonten sing iso bawake lagu keroncong sing bener. Biar akeh pada muncul penyanyi keroncong anyar. Ning intonasi keroncongnya kurang pas. Engko yen aku wis waras, sekolah musik sing tak didirike arep tak lanjutke. Iki aku wis duwe 20 murid. (Sekarang itu tidak ada yang bisa membawakan lagu keroncong dengan benar. Biar banyak bermunculan penyanyi keroncong baru. Tetapi intonasi keroncongnya kurang pas. nanti bila aku sudah sembuh,sekolah musik yang tak didirikan tetap tak lanjutkan. Sekarang aku sudah punya 20 murid)," pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8893 seconds (0.1#10.140)