Risma dianggap sepelekan Kemendagri
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menjadi pergunjingan. Itu terjadi setelah orang nomor satu di Kota Surabaya ini tidak menghadiri undangan Kementrian Dalam Negeri pada acara Laporan Penilaian Pemerintah Daerah (LPPD) di gedung negara Grahadi kemarin.
Menurut laporan staf Pemprov Jatim, acara itu hanya diwakili Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Padahal, hampir seluruh kabupaten/kota diwakili langsung oleh kepala daerah masing-masing. Tak pelak, fakta ini pun menjadi sorotan.
Sebagian menganggap bahwa Risma masih sakit hati dengan Gubernur Jawa Timur dan Kemendagri terkait pengangkatan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali kota. Sementara sebagian lagi menganggap karena persoalan tol tengah kota yang tak kunjung selesai.
Apapun itu, absennya Risma pada acara LPPD kemarin mengundang reaksi negatif dari banyak kalanggan. Risma dianggap telah meremehkan undangan Kemendagri. Mengingat agenda tersebut momen penting sebagai pelaporan atas kinerja pemerintahan Kabupaten /Kota di seluruh Jawa Timur.
"Ini namanya meremehkan. Masa acara seperti ini diwakilkan. Padahal, hampir seluruh Bupati dan Wali Kota hadir di acara ini," kata sumber di Pemprov Jatim, Senin 24 Februari 2014.
Kesan negatif ini tak lepas dari keinginan mundur yang disampaikan Risma beberapa waktu lalu. Apalagi, mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengaku tengah ditekan oleh banyak pihak.
Gubernur Jatim Soekarwo enggan mengomentari ketikhadiran Risma dalam pertemuan tersebut. Soekarwo hanya mengaku jika Surabaya kemarin diwakili oleh Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana.
"Bu Risma memang tidak hadir. Hanya Pak Wisnu yang datang tadi. Ini undangan dari Kemendagri, kita hanya sebagai tuan rumah saja," kata Soekarwo.
Meski begitu, Soekarwo tidak menampik jika acara kemarin bersifat penting karena mendengarkan paparan dari Kemendagri terkait kinerja Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.
Sekdaprov Jatim Ahmad Sukardi menambahkan, pada acara tersebut masing-masing daerah dinilai semua kinerjanya. Dari proses itu, kemudian ada rekomendasi yang harus diperbaiki oleh masing-masing daerah.
"Karena Surabaya tidak datang maka tidak tahu apa yang harus diperbaiki. Tim Depdagri akan langsung ke lapangan mendatangi masing masing daerah," kata Sukardi yang mengaku ada kekurangan data untuk Kota Surabaya.
Baca:
Pertemuan Risma dengan Priyo munculkan polemik baru
Menurut laporan staf Pemprov Jatim, acara itu hanya diwakili Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Padahal, hampir seluruh kabupaten/kota diwakili langsung oleh kepala daerah masing-masing. Tak pelak, fakta ini pun menjadi sorotan.
Sebagian menganggap bahwa Risma masih sakit hati dengan Gubernur Jawa Timur dan Kemendagri terkait pengangkatan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali kota. Sementara sebagian lagi menganggap karena persoalan tol tengah kota yang tak kunjung selesai.
Apapun itu, absennya Risma pada acara LPPD kemarin mengundang reaksi negatif dari banyak kalanggan. Risma dianggap telah meremehkan undangan Kemendagri. Mengingat agenda tersebut momen penting sebagai pelaporan atas kinerja pemerintahan Kabupaten /Kota di seluruh Jawa Timur.
"Ini namanya meremehkan. Masa acara seperti ini diwakilkan. Padahal, hampir seluruh Bupati dan Wali Kota hadir di acara ini," kata sumber di Pemprov Jatim, Senin 24 Februari 2014.
Kesan negatif ini tak lepas dari keinginan mundur yang disampaikan Risma beberapa waktu lalu. Apalagi, mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengaku tengah ditekan oleh banyak pihak.
Gubernur Jatim Soekarwo enggan mengomentari ketikhadiran Risma dalam pertemuan tersebut. Soekarwo hanya mengaku jika Surabaya kemarin diwakili oleh Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana.
"Bu Risma memang tidak hadir. Hanya Pak Wisnu yang datang tadi. Ini undangan dari Kemendagri, kita hanya sebagai tuan rumah saja," kata Soekarwo.
Meski begitu, Soekarwo tidak menampik jika acara kemarin bersifat penting karena mendengarkan paparan dari Kemendagri terkait kinerja Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur.
Sekdaprov Jatim Ahmad Sukardi menambahkan, pada acara tersebut masing-masing daerah dinilai semua kinerjanya. Dari proses itu, kemudian ada rekomendasi yang harus diperbaiki oleh masing-masing daerah.
"Karena Surabaya tidak datang maka tidak tahu apa yang harus diperbaiki. Tim Depdagri akan langsung ke lapangan mendatangi masing masing daerah," kata Sukardi yang mengaku ada kekurangan data untuk Kota Surabaya.
Baca:
Pertemuan Risma dengan Priyo munculkan polemik baru
(rsa)