Mahasiswa ITS: Risma pengecut jika mundur

Jum'at, 21 Februari 2014 - 17:28 WIB
Mahasiswa ITS: Risma pengecut jika mundur
Mahasiswa ITS: Risma pengecut jika mundur
A A A
Sindonews.com - Puluhan mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menggelar aksi mengecam rencana pengunduran diri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Para mahasiwa ini menggelar aksi 'long march' dari Kampus ITS menuju Kantor DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso, Surabaya.

Dalam aksi long march ini, sejumlah mahasiswa mendukung Risma untuk tetap melanjutkan jabatannya. Dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'Mendukung Integritas dan Kepemimpinan Risma', mahasiswa yang mengenakan almamater berwarna biru ini juga melakukan aksi menuntun sepeda.

Korlap Aksi Sudarsono mengatakan, Risma masih mamiliki banyak pekerjaan sebagai tanggung jawab orang nomor satu di Surabaya. "Jika dia (Risma) mundur, berarti dia pengecut, karena lari dari tanggung jawab mengemban amanat masyarakat Surabaya," katanya, Jumat (21/2/2014).

Menurutnya, masih banyak persoalan di Kota Surabaya yang masih butuh sentuhan tangan Tri Rismaharini. Seperti, pengentasan penyakit TBC dan AIDS, masalah pembangunan sarana perhubungan dan rencana proyek transportasi massal berbasis kereta api yang dijanjikan tuntas pada Tahun 2015.

Tak hanya itu, persoalan KBS yang memancing sorotan dunia international juga belum tuntas. Kemudian rencana penataan dan pengalih fungsian lokalisasi Dolly.

"Kami mendukung Risma untuk tetap memegang jabatan kursi Wali Kota. Jangan mundur, karena ini adalah amanah rakyat," ujarnya.

Sebelumnya, dukungan agar Risma tetap bertahan sebagai Wali Kota Surabaya juga datang dari kalangan akademisi, pengusaha dan sejumlah warga Kota Surabaya.

Isu Risma akan mengundurkan diri ini cukup menghangat dalam beberapa hari terakhir. Banyak spekulasi muncul, niatan itu karena Risma mengaku tidak cocok dengan Wakil Walikota Wisnu Sakti Buana yang terpilih dari rapat paripurna Istimewa DPRD Kota Surabaya beberapa waktu.

Bahkan, Risma sendiri sempat mengadu ke pimpinan DPR RI terkait keabsahan Pemilihan Wakil Wali Kota dari Partai Demokrasi Indoneisa Perjuangan (PDIP) ini.

Baca:
Risma jadi korban dinamika politik PDIP
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5315 seconds (0.1#10.140)