Miskin, anak-anak di Garut menderita gizi buruk

Kamis, 20 Februari 2014 - 14:25 WIB
Miskin, anak-anak di Garut menderita gizi buruk
Miskin, anak-anak di Garut menderita gizi buruk
A A A
Sindonews.com - Jumlah anak penderita gizi buruk di Kabupaten Garut, masih tinggi. Sebagian besar gizi buruk, dialami oleh bayi dan balita. Dari 42 kecamatan di Garut, contoh kasus gizi buruk dapat ditemukan di Kecamatan Pasirwangi.

Berdasarkan data resmi yang dimiliki Puskesmas Gadog, Kecamatan Pasirwangi, kasus gizi buruk yang diihimpun dalam kurun waktu satu tahun terakhir tercatat sebanyak 11 kasus.

“Namun diperkirakan jumlahnya bisa lebih dari itu. Karena data ini kami peroleh bukan dari bidan, melainkan dengan datang langsung ke lapangan dan ada juga warga yang membawa anaknya ke puskesmas karena harus berobat,” kata Yudi Permana, Petugas Medis Puskesmas Gadog, Kamis (20/2/2014).

Selain Puskesmas Gadog, di Kecamatan Pasirwangi juga terdapat satu puskesmas lainnya, yaitu Puskesmas Padaawas. Masing-masing puskesmas melingkupi beberapa desa yang ada di kecamatan ini.

“Puskesmas Gadog membawahi enam desa. Meski demikian, jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas kami ini mencapai 11 kejadian. Belum lagi jika ada kasus yang tidak dilaporkan. Jika ditambah dengan data dari Puskesmas Padaawas, jumlah gizi buruk di Kecamatan Pasirwangi bisa lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Menurut dia, salah satu ciri anak penderita gizi buruk memiliki berat badan yang sangat kurang. Selain itu, lingkar lengan atas anak penderita pun berukuran kecil.

“Pada pertengahan 2013 lalu, kami menerima laporan ada satu bayi berusia tiga bulan dengan berat hanya 3,5 kilogram, panjang 33,4 cm, dan lingkar lengan atas yang kecil meninggal dunia. Bayi ini berasal dari kalangan tidak mampu. Saking miskinnya, orang tuanya mengganti air susu ibu (ASI) dengan teh manis, karena tak mampu membeli susu,” ungkapnya.

Seperti diketahui, kasus gizi buruk di Kecamatan Pasirwangi terjadi di Kampung Sirnajaya RT02/06, Desa Sirnajaya. Anak berusia 12 tahun, Nengsih, telah menderita gizi buruk sejak dilahirkan.

Kondisi memprihatinkan ini diperparah dengan penyakit kanker hati yang diidap Nengsih sejak usianya tujuh tahun. Penyakit kanker tersebut, mengakibatkan perut putri pasangan Herman (55) dan Entin (45) ini semakin membesar serta membuatnya tidak bisa tidur terlentang.

Baca juga:
Kisah pilu bocah penderita gizi buruk & kanker hati
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6078 seconds (0.1#10.140)