Sistem pendidikan Islam perlu direvitalisasi
Sistem pendidikan Islam perlu direvitalisasi
A
A
A
Sindonews.com - Sistem pendidikan Islam yang diajarkan di kampus saat ini dinilai perlu dilakukan pembenahan. Pasalnya, nilai-nilai Islam perlu dikembangkan dengan ilmu pengetahuan umum.
Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, jika hal itu terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin sumber daya manusia yang dihasilkan lembaga pendidikan bisa lebih berkualitas dan membawa manfaat yang lebih besar bagi semua aspek kehidupan.
"Kita selama ini masih menjalankan Islam secara formalistik, simbolik, sebatas ritual. Kita belum bisa mengonversi nilai-nilai Islam untuk membentuk masyarakat yang islami. Untuk itu perlu revitalisasi sistem pendidikan, terutama di kampus yang berbasis pendidikan Islam," ujar Irman saat membawakan ceramah pada Seminar Nasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Selasa 11 Februari 2014.
Menurut Irman, jika Islam diterapkan secara substansial, maka akan tumbuh masyarakat religius, cerdas, percaya diri, namun tetap rendah hati. Jika konsep ideal itu tercapai, kata dia, manfaatnya bukan hanya untuk umat muslim saja, namun untuk kebaikan seluruh umat manusia.
Cara pandang seperti itu menurut Irman sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan bangsa Indonesia ke depan, termasuk di bidang ekonomi, apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki ASEAN Economic Community atau pasar tunggal ASEAN pada 2015.
Calon presiden konvensi Partai Demokrat ini menambahkan, untuk bisa bersaing, sebuah negara tidak bisa lagi hanya mengandalkan sumber daya alam. Namun, kekuatan sumber daya manusialah yang jadi kunci utama dalam memenangi persaingan.
"Peluang sebuah bangsa untuk bisa unggul bisa diukur dari sejauh mana penguasaannya pada ilmu pengetahuan. Jika kita mampu menguasai ilmu pengetahuan dan dibarengi iman dan taqwa, yakinlah kita akan bisa bersaing dengan bangsa lain," ujarnya.
Baca:
Milad, Irman Gusman didoakan ribuan mahasiswa-santri
Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, jika hal itu terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin sumber daya manusia yang dihasilkan lembaga pendidikan bisa lebih berkualitas dan membawa manfaat yang lebih besar bagi semua aspek kehidupan.
"Kita selama ini masih menjalankan Islam secara formalistik, simbolik, sebatas ritual. Kita belum bisa mengonversi nilai-nilai Islam untuk membentuk masyarakat yang islami. Untuk itu perlu revitalisasi sistem pendidikan, terutama di kampus yang berbasis pendidikan Islam," ujar Irman saat membawakan ceramah pada Seminar Nasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Selasa 11 Februari 2014.
Menurut Irman, jika Islam diterapkan secara substansial, maka akan tumbuh masyarakat religius, cerdas, percaya diri, namun tetap rendah hati. Jika konsep ideal itu tercapai, kata dia, manfaatnya bukan hanya untuk umat muslim saja, namun untuk kebaikan seluruh umat manusia.
Cara pandang seperti itu menurut Irman sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan bangsa Indonesia ke depan, termasuk di bidang ekonomi, apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki ASEAN Economic Community atau pasar tunggal ASEAN pada 2015.
Calon presiden konvensi Partai Demokrat ini menambahkan, untuk bisa bersaing, sebuah negara tidak bisa lagi hanya mengandalkan sumber daya alam. Namun, kekuatan sumber daya manusialah yang jadi kunci utama dalam memenangi persaingan.
"Peluang sebuah bangsa untuk bisa unggul bisa diukur dari sejauh mana penguasaannya pada ilmu pengetahuan. Jika kita mampu menguasai ilmu pengetahuan dan dibarengi iman dan taqwa, yakinlah kita akan bisa bersaing dengan bangsa lain," ujarnya.
Baca:
Milad, Irman Gusman didoakan ribuan mahasiswa-santri
(rsa)
Explore More