BPBD imbau warga Garut tentang bencana
A
A
A
Sindonews.com - Curah hujan tinggi, warga Kabupaten Garut diimbau waspada bencana. Hal itu untuk meningkatkan kewaspadaan bagi seluruh warga sekitar.
"Masyarakat baik dari warga biasa, aparat keamanan, berikut pemerintahan harus waspada bencana. Tingginya curah hujan, sewaktu-waktu dapat mengakibatkan sejumlah bencana. Kabupaten Garut sangat rentan terhadap bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya kepada wartawan di Garut, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2014).
Menurut Dikdik, bencana utama yang rawan melanda Kabupaten Garut di saat curah hujan tinggi adalah banjir dan longsor. Tidak hanya diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, seluruh lapisan masyarakat di Garut pun harus cepat tanggap dalam melaporkan berbagai peristiwa alam di lingkungan mereka tinggal.
"Semakin cepat bencana dilaporkan, maka semakin cepat pula penanganan yang akan ditempuh. Apakah itu untuk kepentingan relokasi, penyelamatan, atau yang lainnya," ucapnya.
Untuk menanggulangi bencana, tambah Dikdik, BPBD Garut sudah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang diperlukan. Beberapa peralatan ini terdiri dari empat unit perahu karet untuk menanggulangi bencana banjir, tenda darurat, alat berat, dan lainnya.
"Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Binamarga Garut. Kendaraan berat seperti bechoe sebanyak tiga unit dan loader satu unit sudah disiapkan untuk menanggulangi bencana longsor. Sedangkan keperluan logistik, Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) juga sudah menyiapkannya. Semua kebutuhan ini akan langsung dikerahkan begitu bencana terjadi," paparnya.
Dikdik pun menegaskan agar seluruh jajaran BPBD Garut untuk selalu siap selama 24 jam. Upaya ini dilakukan dengan cara mengadakan piket pemantauan dan tetap menjalin komunikasi bersama relawan BPBD di seluruh kecamatan Kabupaten Garut.
"Masyarakat sipil juga dapat berperan dalam meminimalisir bencana, misalnya dengan menjaga pola hidup bersih, jangan membuang sampah ke sungai, membersihkan saluran air dengan cara gotong royong, juga mengaktifkan kembali pola keamanan siskamling," imbuhnya.
"Masyarakat baik dari warga biasa, aparat keamanan, berikut pemerintahan harus waspada bencana. Tingginya curah hujan, sewaktu-waktu dapat mengakibatkan sejumlah bencana. Kabupaten Garut sangat rentan terhadap bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya kepada wartawan di Garut, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2014).
Menurut Dikdik, bencana utama yang rawan melanda Kabupaten Garut di saat curah hujan tinggi adalah banjir dan longsor. Tidak hanya diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, seluruh lapisan masyarakat di Garut pun harus cepat tanggap dalam melaporkan berbagai peristiwa alam di lingkungan mereka tinggal.
"Semakin cepat bencana dilaporkan, maka semakin cepat pula penanganan yang akan ditempuh. Apakah itu untuk kepentingan relokasi, penyelamatan, atau yang lainnya," ucapnya.
Untuk menanggulangi bencana, tambah Dikdik, BPBD Garut sudah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang diperlukan. Beberapa peralatan ini terdiri dari empat unit perahu karet untuk menanggulangi bencana banjir, tenda darurat, alat berat, dan lainnya.
"Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Binamarga Garut. Kendaraan berat seperti bechoe sebanyak tiga unit dan loader satu unit sudah disiapkan untuk menanggulangi bencana longsor. Sedangkan keperluan logistik, Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) juga sudah menyiapkannya. Semua kebutuhan ini akan langsung dikerahkan begitu bencana terjadi," paparnya.
Dikdik pun menegaskan agar seluruh jajaran BPBD Garut untuk selalu siap selama 24 jam. Upaya ini dilakukan dengan cara mengadakan piket pemantauan dan tetap menjalin komunikasi bersama relawan BPBD di seluruh kecamatan Kabupaten Garut.
"Masyarakat sipil juga dapat berperan dalam meminimalisir bencana, misalnya dengan menjaga pola hidup bersih, jangan membuang sampah ke sungai, membersihkan saluran air dengan cara gotong royong, juga mengaktifkan kembali pola keamanan siskamling," imbuhnya.
(mhd)