Ribuan warga Jateng masih tinggal di pengungsian

Rabu, 05 Februari 2014 - 17:40 WIB
Ribuan warga Jateng...
Ribuan warga Jateng masih tinggal di pengungsian
A A A
Sindonews.com – Ribuan warga beberapa daerah di Jawa Tengah masih hidup di tempat-tempat pengungsian karena rumahnya terendam banjir lebih dari sepekan ini. Daerah tersebut antara lain Kabupaten Kudus, Pati dan Pekalongan.

Pengungsi di Kabupaten Pati, sebanyak 18.736 jiwa. Mereka berada di tempat 23 titik pengungsian. Jumlah tersebut tertinggi di antara daerah – daerah lain.

Sementara dari data yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyebut akibat banjir di Kudus, masih ada 4.144 warga tinggal di pengungsian. Banjir juga merusak 84 rumah.

Sedangkan di Kabupaten Jepara, jumlah pengungsi mencapai 3.050 jiwa mereka merupakan warga Kecamatan Pecangaan, Kecamatan Kalinyamatan dan Kecamatan Nalumsari.

Selain banjir di Jepara juga terjadi tanah longsor yakni di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Desa Plajan dan Desa Bungo Kecamatan Mayong. Sedikitnya 3.050 jiwa mengungsi. Sedangkan di Kabupaten Pekalongan, jumlah pengungsi mencapai 1.468 jiwa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan data tersebut berdasarkan pantauan Tim Reaksi Cepat BNPB bersama BPBD Jawa Tengah, terkait perkembangan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Jawa Tengah.

“Untuk banjir di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Demak dan Kabupaten Batang, para pengungsi sudah kembali ke rumah,” ungkapnya melalui rilis yang diterima KORAN SINDO, Rabu (5/2/2014).

Pihaknya, kata Sutopo, bersama instansi terkait termasuk BPBD Jawa Tengah, telah mendirikan berbagai posko dan dapur umum lapangan, hingga pos kesehatan untuk kebutuhan para pengungsi tersebut. Tak terkecuali, BNPB telah mengirimkan dana siap pakai.

“Kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu karet, air bersih, toilet mobil, logistik untuk dapur umum, selimut, tikar dan alat pembersihan,” lanjutnya.

Sutopo menambahkan, BPBD Provinsi Jawa Tengah telah membuka posko dan terus melakuan pendataan terhadap kabupaten/kota terdampak bencana banjir dan longsor, berikut memberikan bantuan logistik dan perahu karet.

Terkait korban bencana, BPBD bersama TNI, Polri dan relawan telah melakukan pencarian, pertolongan dan evakuasi serta melakuan pendataan dan pendistribusian logistik kepada warga terdampak bencana.

“Kami kirimkan tim untuk pendampingan, dan memberikan bantuan dana siap pakai ke BPBD Provinsi Jawa Tengah. Untuk kemudian diberikan ke BPBD Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten dan Kabupaten Pati. Bantuan BNPB ke BPBD Kudus Rp526 juta berupa dana siap pakai Rp372 juta dan logistik senilai Rp154 juta untuk operasional darurat,” terangnya.

Terpisah, Kepala Badan SAR Nasional Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, mengungkapkan pihaknya mengerahkan semua personelnya untuk ditugaskan di titik – titik terdampak bencana, baik banjir maupun longsor.

“Tim yang ditugaskan dibekali beberapa peralatan, termasuk peralatan evakuasi,” tambahnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Alloysius Liliek Darmanto, mengatakan pihaknya juga mengirimkan tim untuk ditugaskan bersama – sama petugas terkait di lokasi – lokasi terdampak bencana.

“Termasuk petugas SAR dari Sabhara, Brimob, dan Direktorat Polisi Perairan (Dit Polair),” tandasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7745 seconds (0.1#10.140)