Pakai pita hitam, siswa SD prihatin bencana alam
A
A
A
Sindonews.com - Bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah, termasuik bencana Gunung Sinambung, membuat prihatin banyak kalangan. Di Solo, Jawa Tengah, puluhan siswa memasang pita hitam dan melakukan doa keprihatinan bersama.
Pembacaan doa digelar bersama di dalam kelas, dibimbing guru dan ditunjukan untuk korban bencana alam, seperti Gunung Sinabung dan bencana alam lainnya yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Usai doa bersama, mereka mengenakan pita hitam yang di lengan masing-masing, dilanjutkan membaca surat kabar yang berisi kabar bencana alam secara bergantian di dalam kelas. Para siswa juga membubuhkan tanda tangan sebagai tanda ikut berduka.
Para siswa mengaku sedih bencana alam belum kunjung selesai menerpa negeri ini. Seperti yang diungkapkan salah seorang siswi Tria Farahila. Dia mengaku prihatin, karena bencana itu banyak pelajar dan anak-anak yang menjadi korban.
Sementara menurut Kepala SD Nayu Joko Siswanto, pihaknya sengaja menggelar doa bersama agar memberikan pengetahuan dan mengasah kepedulian anak sejak dini terhadap korban bencana alam.
Aksi doa bersama yang digelar di dalam kelas ini tidak menganggu pelajaran sekolah, karena dilakukan pada jam istirahat sekolah.
Pembacaan doa digelar bersama di dalam kelas, dibimbing guru dan ditunjukan untuk korban bencana alam, seperti Gunung Sinabung dan bencana alam lainnya yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Usai doa bersama, mereka mengenakan pita hitam yang di lengan masing-masing, dilanjutkan membaca surat kabar yang berisi kabar bencana alam secara bergantian di dalam kelas. Para siswa juga membubuhkan tanda tangan sebagai tanda ikut berduka.
Para siswa mengaku sedih bencana alam belum kunjung selesai menerpa negeri ini. Seperti yang diungkapkan salah seorang siswi Tria Farahila. Dia mengaku prihatin, karena bencana itu banyak pelajar dan anak-anak yang menjadi korban.
Sementara menurut Kepala SD Nayu Joko Siswanto, pihaknya sengaja menggelar doa bersama agar memberikan pengetahuan dan mengasah kepedulian anak sejak dini terhadap korban bencana alam.
Aksi doa bersama yang digelar di dalam kelas ini tidak menganggu pelajaran sekolah, karena dilakukan pada jam istirahat sekolah.
(san)