Bawa celurit, perampok bertopeng kuras brankas Indomart
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah minimarket di Jalan Abdulrahman Saleh, Kota Semarang, menjadi target perampokan bersenjata tajam, dini hari. Dalam aksinya, pelaku yang diketahui berjumlah empat orang itu berhasil menguras brankas uang senilai Rp13 juta. Para pelaku juga menjarah sejumlah barang dagangan.
Hardiansyah (21), petugas minimarket mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, dia bersama tiga orang rekannya Faud (20), dan Khoirul Mukhlisin (21), sedang tugas berjaga.
Ketika perampokan berlangsung, Ardiansyah dan Faud sedang membereskan pekerjaan. Sementara Mukhlisin sedang tidur di gudang belakang.
"Tiba-tiba ada empat orang laki-laki yang semuanya menggunakan masker penutup wajah. Satu di antaranya langsung mengacungkan celurit ke arah saya dan tiga lainnya menodong Faud yang sedang jaga dikasir dengan gobang dan parang," kata Ardiansyah, kepada wartawan, Senin (3/2/2014).
Di bawah ancaman, Ardiansyah dan Faud dibuat tidak berkutik. Ardiansyah yang sedang mengelap kaca pendingin langsung disuruh jongkok dan diancam menggunakan celurit.
"Saya sempat melawan, namun pelaku membacokkan celuritnya ke bahu saya. Untung menggunakan punggung celurit yang tidak tajam," imbuhnya.
Setelah itu, pelaku menyeretnya dan membanting ke lantai. Bahkan, pelaku mengancam akan melakukan aksi yang lebih kejam jika dirinya terus melawan. "Pelaku mengancam akan menggorok leher saya, saya jadi takut," pungkasnya.
Setelah melihat korbannya tidak berdaya, mereka langsung menjarah uang di laci kasir sejumlah Rp500 ribu dan rokok yang ada di etalase. Tidak puas dengan hasil rampokan tersebut, para pelaku mendesak Faud untuk menunjukkan brangkas yang biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan uang.
Merasa terdesak dan takut lehernya dipotong, akhirnya kedua korban menunjukkan brangkas penyimpanan uang yang ada di gudang bagian belakang.
Dalam kepanikan dan ketakutan, Faud akhirnya membuka brankas dan para pelaku berhasil mengambil uang senilai Rp13 juta yang disimpan di dalamnya. "Bahkan pelaku juga mengambil Handphone Blackberry dan dompet saya," imbuhnya.
Sekitar pukul 01.15 WIB, para pelaku pergi membawa hasil jarahan. Menurut Faud dan Hardiansyah, para pelaku datang menggunakan dua sepeda motor, salah satunya memakai motor jenis Suzuki Nex.
Saat ini, kasus perampokan itu sudah ditangani oleh pihak kepolisian Polsek Semarang Barat. Pihak Polsek langsung menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap siapa keempat pelaku.
"Setelah menerima laporan, kami langsung menerjunkan tim. Kami harap segera menemukan titik terang dan pelaku dapat segera ditangkap," ujar Kapolsek Semarang Barat Kompol Yani Permana.
Yani menambahkan, pihaknya juga terus mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan dari saksi-saksi. Menurutnya, keterangan dari korban yang melihat ciri-ciri fisik pelaku akan mempermudah proses penyelidikan.
"Kami dalami laporan saksi yakni karyawan minimarket yang waktu itu sedang berjaga, keterangan mereka yang mengetahui ciri-ciri salah satu pelaku akan mempermudah penyelidikan kami," pungkasnya.
Hardiansyah (21), petugas minimarket mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, dia bersama tiga orang rekannya Faud (20), dan Khoirul Mukhlisin (21), sedang tugas berjaga.
Ketika perampokan berlangsung, Ardiansyah dan Faud sedang membereskan pekerjaan. Sementara Mukhlisin sedang tidur di gudang belakang.
"Tiba-tiba ada empat orang laki-laki yang semuanya menggunakan masker penutup wajah. Satu di antaranya langsung mengacungkan celurit ke arah saya dan tiga lainnya menodong Faud yang sedang jaga dikasir dengan gobang dan parang," kata Ardiansyah, kepada wartawan, Senin (3/2/2014).
Di bawah ancaman, Ardiansyah dan Faud dibuat tidak berkutik. Ardiansyah yang sedang mengelap kaca pendingin langsung disuruh jongkok dan diancam menggunakan celurit.
"Saya sempat melawan, namun pelaku membacokkan celuritnya ke bahu saya. Untung menggunakan punggung celurit yang tidak tajam," imbuhnya.
Setelah itu, pelaku menyeretnya dan membanting ke lantai. Bahkan, pelaku mengancam akan melakukan aksi yang lebih kejam jika dirinya terus melawan. "Pelaku mengancam akan menggorok leher saya, saya jadi takut," pungkasnya.
Setelah melihat korbannya tidak berdaya, mereka langsung menjarah uang di laci kasir sejumlah Rp500 ribu dan rokok yang ada di etalase. Tidak puas dengan hasil rampokan tersebut, para pelaku mendesak Faud untuk menunjukkan brangkas yang biasa digunakan sebagai tempat penyimpanan uang.
Merasa terdesak dan takut lehernya dipotong, akhirnya kedua korban menunjukkan brangkas penyimpanan uang yang ada di gudang bagian belakang.
Dalam kepanikan dan ketakutan, Faud akhirnya membuka brankas dan para pelaku berhasil mengambil uang senilai Rp13 juta yang disimpan di dalamnya. "Bahkan pelaku juga mengambil Handphone Blackberry dan dompet saya," imbuhnya.
Sekitar pukul 01.15 WIB, para pelaku pergi membawa hasil jarahan. Menurut Faud dan Hardiansyah, para pelaku datang menggunakan dua sepeda motor, salah satunya memakai motor jenis Suzuki Nex.
Saat ini, kasus perampokan itu sudah ditangani oleh pihak kepolisian Polsek Semarang Barat. Pihak Polsek langsung menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap siapa keempat pelaku.
"Setelah menerima laporan, kami langsung menerjunkan tim. Kami harap segera menemukan titik terang dan pelaku dapat segera ditangkap," ujar Kapolsek Semarang Barat Kompol Yani Permana.
Yani menambahkan, pihaknya juga terus mendalami kasus tersebut dengan meminta keterangan dari saksi-saksi. Menurutnya, keterangan dari korban yang melihat ciri-ciri fisik pelaku akan mempermudah proses penyelidikan.
"Kami dalami laporan saksi yakni karyawan minimarket yang waktu itu sedang berjaga, keterangan mereka yang mengetahui ciri-ciri salah satu pelaku akan mempermudah penyelidikan kami," pungkasnya.
(san)