3 korban tambang ditemukan, tidak ada luka bakar
Senin, 03 Februari 2014 - 12:32 WIB
3 korban tambang ditemukan, tidak ada luka bakar
A
A
A
Sindonews.com - Tim evakuasi runtuhnya tambang batubara Ngalau Cikag berhasil menemukan tiga penambang yang terkubur dalam lubang batubara di kedalaman 90 meter. Jenazah korban dalam kondisi masih utuh, namun sudah berbau dan bengkak.
Pencarian korban ini dilakukan sejak Jumat 24 Januari 2014 oleh tim evakuasi yang terdiri dari pekerja tambang, dikawal oleh tim BPBD dan kepolisian.
Kepala BPBD kota Sawahlunto Deswanda mengatakan, tim evakuasi masih bekerja, karena masih ada satu korban lagi yang belum ditemukan. Pencarian korban ini cukup sulit, karena terhalang oleh runtuhan dinding lubang tambang.
Setelah mengotopsi ketiga jenazah korban Tim forensik Disaster Victim Identification (DVI) dr Eka menyatakan, ketiga korban tidak mengalami luka bakar seperti yang diperkirakan banyak pihak.
“Kondisi korban utuh, tidak ada luka bakar, hanya goresan karena himpitan benda keras,” ujar dr Eka, kepada wartawan, Senin (3/2/2014).
Keterangan ahli forensik ini, setidaknya mematahkan keterangan dari berbagai pihak, termasuk Kapolres Sawahlunto yang beberapa waktu lalu menyatakan bahwa kematian pekerja tambang ini disebabkan oleh ledakan gas metan.
Pencarian korban ini dilakukan sejak Jumat 24 Januari 2014 oleh tim evakuasi yang terdiri dari pekerja tambang, dikawal oleh tim BPBD dan kepolisian.
Kepala BPBD kota Sawahlunto Deswanda mengatakan, tim evakuasi masih bekerja, karena masih ada satu korban lagi yang belum ditemukan. Pencarian korban ini cukup sulit, karena terhalang oleh runtuhan dinding lubang tambang.
Setelah mengotopsi ketiga jenazah korban Tim forensik Disaster Victim Identification (DVI) dr Eka menyatakan, ketiga korban tidak mengalami luka bakar seperti yang diperkirakan banyak pihak.
“Kondisi korban utuh, tidak ada luka bakar, hanya goresan karena himpitan benda keras,” ujar dr Eka, kepada wartawan, Senin (3/2/2014).
Keterangan ahli forensik ini, setidaknya mematahkan keterangan dari berbagai pihak, termasuk Kapolres Sawahlunto yang beberapa waktu lalu menyatakan bahwa kematian pekerja tambang ini disebabkan oleh ledakan gas metan.
(san)
