Ajaib, pasutri ini selamat dari timbunan longsor Jombang
A
A
A
Sindonews.com - Bencana tanah longsor yang terjadi Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, dinilai banyak warga merupakan musibah yang cukup dahsyat.
Dalam peristiwa tersebut, ada sepasang suami istri yang selamat dari musibah yang menimbun 14 warga, dan tujuh di antaranya ditemukan tak bernyawa. Dua sejoli itu dievakuasi dalam kondisi masih hidup dari reruntuhan material bangunan dan timbunan longsor.
Keduanya nampak trauma berat pasca dievakuasi Selasa 28 Januari 2014 kemarin. Nampak di sekujur tubuh mereka terdapat luka lebam.
"Alhamdulillah, ini keajaiban. Saya dan istri masih disayang Tuhan. Alhamdulillah kami masih selamat," tutur sang suami Khuzaeni yang tak henti-hentinya mengucap syukur, Rabu (29/1/2014).
Menurut Khuzaeni, dia bersama istrinya, Asfiyah, terjepit di antara puing-puing reruntuhan bangunan rumahnya yang tertimbun. Saat kejadian, dia bersama istrinya tengah tertidur pulas.
"Saat itu hujan deras terjadi sejak pukul 22.00 WIB. Saya bersama istri sedang tidur. Namun sekira pukul 01.00 dini hari, tiba-tiba saja rumah saya diterjang longsor dan menimpa kami," kenang Khuzaeni.
Setelah tertimpa, dia bersama istri yang bersebelahan berkali-kali meminta pertolongan warga. Beruntung, ada seorang warga yang mendengar teriakan Khuazeni dan langsung melakukan upaya pertolongan.
"Saya tertimpa longsor tebing di belakang rumah kami, kalau hujan beberapa hari belakangan memang sering, tetapi kalau longsor baru kali ini. Alhamdulillah kami selamat," syukur Khuzaeni lagi.
Saat ini Khuzaeni mengaku tinggal sementara di rumah kerabatnya yang tak jauh dari lokasi longsor. Sementara sang istri, Asfiyah, hingga kini masih mengalami syok berat dan tak bisa diwawancarai.
Khuzaeni berharap, setelah sembuh dari luka-lukanya nanti, pemerintah mau membantu menyediakan tempat yang aman untuk dia dan istrinya untuk melanjutkan hidup mereka.
Baca:
Tim SAR temukan motor matic dari timbunan longsor
Dalam peristiwa tersebut, ada sepasang suami istri yang selamat dari musibah yang menimbun 14 warga, dan tujuh di antaranya ditemukan tak bernyawa. Dua sejoli itu dievakuasi dalam kondisi masih hidup dari reruntuhan material bangunan dan timbunan longsor.
Keduanya nampak trauma berat pasca dievakuasi Selasa 28 Januari 2014 kemarin. Nampak di sekujur tubuh mereka terdapat luka lebam.
"Alhamdulillah, ini keajaiban. Saya dan istri masih disayang Tuhan. Alhamdulillah kami masih selamat," tutur sang suami Khuzaeni yang tak henti-hentinya mengucap syukur, Rabu (29/1/2014).
Menurut Khuzaeni, dia bersama istrinya, Asfiyah, terjepit di antara puing-puing reruntuhan bangunan rumahnya yang tertimbun. Saat kejadian, dia bersama istrinya tengah tertidur pulas.
"Saat itu hujan deras terjadi sejak pukul 22.00 WIB. Saya bersama istri sedang tidur. Namun sekira pukul 01.00 dini hari, tiba-tiba saja rumah saya diterjang longsor dan menimpa kami," kenang Khuzaeni.
Setelah tertimpa, dia bersama istri yang bersebelahan berkali-kali meminta pertolongan warga. Beruntung, ada seorang warga yang mendengar teriakan Khuazeni dan langsung melakukan upaya pertolongan.
"Saya tertimpa longsor tebing di belakang rumah kami, kalau hujan beberapa hari belakangan memang sering, tetapi kalau longsor baru kali ini. Alhamdulillah kami selamat," syukur Khuzaeni lagi.
Saat ini Khuzaeni mengaku tinggal sementara di rumah kerabatnya yang tak jauh dari lokasi longsor. Sementara sang istri, Asfiyah, hingga kini masih mengalami syok berat dan tak bisa diwawancarai.
Khuzaeni berharap, setelah sembuh dari luka-lukanya nanti, pemerintah mau membantu menyediakan tempat yang aman untuk dia dan istrinya untuk melanjutkan hidup mereka.
Baca:
Tim SAR temukan motor matic dari timbunan longsor
(rsa)