Tanah di Puncak Pas terus bergerak, PVMBG kirim peneliti

Jum'at, 24 Januari 2014 - 20:10 WIB
Tanah di Puncak Pas terus bergerak, PVMBG kirim peneliti
Tanah di Puncak Pas terus bergerak, PVMBG kirim peneliti
A A A
Sindonews.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membenarkan adanya pergerakan tanah di kawasan Puncak Pass Cianjur, tepatnya di Kampung Cangkuang, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, terus meluas.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kawasan tersebut memiliki potensi gerakan tanah cukup tinggi.

"Daerah itu memang potensi (pergerakan tanahnya) tinggi," ujar Kepala Sub Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Wawan Irawan, di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/1/2014).

Menurutnya, pergerakan tanah di sana diduga karena faktor kemiringan tanah. Apalagi kawasan itu berkarakter seperti lembah. Apabila hujan dengan intensitas tinggi turun, pergerakan tanah pun terjadi.

Meski begitu, dia belum memastikan penyebab pasti pergerakan tanah di Puncak. Dalam waktu dekat, pihaknya mengaku akan mengirim tim khusus untuk melakukan penelitian di lokasi. "Kita perlu kirim tim dulu ke sana untuk melihat lagi lokasinya," jelas Wawan.

Dia juga belum bisa menyimpulkan apakah pergerakan tanah di lokasi karena pembangunan Hotel Puncak Pas atau bukan. Penelitian sendiri, lanjutnya, membutuhkan waktu sekira sepekan. Setelah itu PVMBG akan mengeluarkan rekomendasi apakah warga setempat perlu direlokasi permanen atau tidak.

Lokasi pergerakan tanah di Cianjur sebenarnya tidak hanya terjadi di Ciloto. Beberapa hari lalu ada beberapa titik yang jadi lokasi pergerakan tanah maupun longsor, seperti di Desa Cisaranten dan Sukamulya (Kecamatan Cikadu), serta di Cikalongkulon (Kecamatan Sukaresmi).

PVMBG sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk meneliti penyebab pasti pergerakan tanah di kawasana Cikadu dan Sukaresmi. "Tim sudah ke lokasi, sekalian memeriksa tempat yang layak untuk daerah relokasi," tandas Wawan.

Baca:
Tanah terus bergerak, Puncak Pas rawan bencana
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9095 seconds (0.1#10.140)