Medan terjal, evakuasi korban longsor Kudus nihil

Jum'at, 24 Januari 2014 - 01:01 WIB
Medan terjal, evakuasi korban longsor Kudus nihil
Medan terjal, evakuasi korban longsor Kudus nihil
A A A
Sindonews.com - Tim SAR gabungan menghentikan sementara evakuasi korban longsor di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

Pencarian yang dilakukan sehari penuh tidak membuahkan hasil alias nihil. Dari 14 korban, baru ada dua orang yang ditemukan sehari sebelumnya.

Sementara puluhan orang warga Dukuh Kambangan terdampak longsor mengungsi di balai desa setempat.

Kepala Pos I Balai Desa Menawan, Wiji Edy, mengatakan di posko itu ada 76 jiwa, delapan di antaranya balita.

"Evakuasi hari ini nihil, dihentikan sementara karena selain sudah gelap juga hujan terus turun, terlalu membahayakan. Rencana besok (Jumat) akan dilanjutkan pencarian, dengan pompa air untuk disemprot (timbunannya). Karena dengan pencarian manual terlalu sulit," ungkapnya saat ditemui di lokasi pengungsian, Kamis (23/1/2014).

Puluhan pengungsi itu, kata dia, untuk sementara sudah mendapat bantuan. Baik dari pemerintahan setempat maupun dari inisiatif warga.

Bantuan yang diberikan beragam, di antaranya logistik, air bersih, selimut, obat - obatan, hingga pampers untuk balita. Berdasar pengumuman yang tertera di posko itu, dana bantuan terkumpul hingga Kamis (23/1) berjumlah Rp3.478.000. Terlihat, dana itu terkumpul dari warga maupun solidaritas dari masing - masing RT.

"Dapur umum juga akan didirikan. Tim evakuasi dari gabungan, untuk SAR yang datang dari Yogyakarta," jelas Wiji.

Wiji menambahkan ada puluhan warga dari Dukuh Nogosari dan Dukuh Genting, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, yang sudah mulai diungsikan. Hal itu karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

"Tebing sudah turun sekitar 50 sentimeter, jadi kami ungsikan. Khawatir longsor. Ada juga sekitar 150 KK di Dukuh Semliro, Kecamatan Rahwatu, Kecamatan Gebog yang terisolir. Tadi pagi (kemarin) akses jalan ke sana putus. Kedalaman 20 - 25 meter dengan panjang sekitar 10 meter," kata Wiji.

Pantauan KORAN SINDO di lokasi pengungsian, rata-rata mereka yang dievakuasi adalah perempuan dan anak - anak. Ada satu televisi berukuran cukup besar sengaja didatangkan ke lokasi pengungsian, untuk hiburan.

Untuk laki-laki atau kepala keluarga, masih berada di sekitar lokasi, antara lain untuk mengamankan harta bendanya termasuk ternak. Lokasi longsor sendiri merupakan Perbukitan Muria. Akses ke sana cukup terjal.

Sementara pasokan BBM di sejumlah SPBU ke lokasi juga mulai habis. Beberapa SPBU terlihat memasang pengumuman premium habis, termasuk yang ada di Jepara.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6654 seconds (0.1#10.140)