Tanggul jebol, rumah warga terendam 4 meter

Rabu, 22 Januari 2014 - 06:59 WIB
Tanggul jebol, rumah...
Tanggul jebol, rumah warga terendam 4 meter
A A A
Sindonews.com - Warga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, mengaku tidak menyangka Tanggul Gardu Kebon Baru yang berada di aliran Kali Ciliwung akan jebol dan merendam rumah mereka. Terlebih sebelum bencana terjadi, tidak ada pemberitahuan dari pengurus lingkungan setempat jika kondisi tanggul tersebut retak ataupun rusak.

Muhammad Kadafi (29), warga RT06/08, Kebon Baru, menuturkan, tanggul ini baru diketahui jebol sekira pukul 22.00 WIB, setelah ada seorang warga yang berteriak dari dalam masjid jika tanggul jebol. Tak lama kemudian, air dari Kali Ciliwung langsung masuk ke rumahnya dengan sangat deras hingga ketinggian empat meter.

"Jebolnya jam 22.00 WIB. Ada yang teriak di masjid kalau tanggul jebol. Abis itu air baru masuk sangat deras. Rumah saya terendam empat meter soalnya dekat tanggul," kata pria yang tinggal 70 meter dari Tanggul Gardu Kebon Baru kepada Sindonews, Rabu (22/1/2014).

Kadafi melanjutkan, pasca tanggul jebol, dirinya dan lima orang anggota keluarganya langsung mengungsi dengan perahu kecil dan pelampung miliknya di rumah. Perahu dan pelampung itu memang sengaja disediakan karena kawasan tempat tinggalnya kerap kebanjiran.

"Kita buru-buru keluar, tapi air sudah sedada. Keluarga saya ngungsi sendiri pake perahu kecil sama pelampung punya sendiri, bukan dari mana-mana. Kita kan sering kejadian banjir kayak gini, makanya mesti punya sendiri," ujarnya.

Warga yang mengaku telah tinggal puluhan tahun di wilayah Kebon Baru ini mengungkapkan, tidak sempat menyelamatkan harta bendanya di atas loteng rumah. Pasalnya, air luapan Kali Ciliwung yang mengalir deras langsung merendam tempat tinggalnya sampai empat meter.

"Pikiran saya paling banjirnya sama kayak kemarin, jadi saya taruh pakaian, barang-barang semua TV, dvd sound sistem di atas loteng. Tapi air yang masuk enggak tahunya empat meter, sedangkan tinggi rumah saya paling cuma 3,5 meter," tuturnya sedih.

Menurut Kadafi, peristiwa jebolnya tanggul tersebut benar-benar di luar perkiraan. Sebab, selama puluhan tahun tinggal di wilayah ini, baru kali ini ada kejadian tanggul jebol. Warga sekitar biasanya hanya terkenda dampak banjir akibat luapan air Kali Ciliwung.

"Banjir sering di sini, tapi baru kali ini tanggul jebol. Kemarin-kemarin paling retak doang," ujarnya.

Di rumahnya itu, Kadafi menerangkan tinggal bersama enam orang keluarganya yang terdiri dari kakak kandung, kakak ipar sampai keponakan. Rumah tersebut diwariskan mendiang ayahnya sejak puluhan tahun lalu.

"Di rumah saya ada keponakan saya masih kecil umur 2 tahun dan 4 tahun. Mereka diungsikan pake perahu karet berukuran 2X1 meter punya kita sendiri," bebernya.

Ia melanjutkan, anggota keluarganya itu kini mengungsi di rumah saudara di Jalan U yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya dan masih satu kelurahan. Sementara tetangganya yang telah dievakuasi Tim SAR diketahui mengungsi di beberapa tempat.

"Katanya masih ada enam kelurga yang bertahan di lantai dua rumahnya. Kalau tetangga yang lain udah mengungsi di Musala Assadah, Yayasan Al Quraniyah sama gedung SDN 11 pagi dan 12 petang," pungkasnya.

Baca:
Ratusan rumah terendam akibat tanggul jebol
(mhd)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5251 seconds (0.1#10.24)