Rumah terduga teroris jadi tontonan warga
A
A
A
Sindonews.com - Rumah di Jalan Tanah Merah Sayur I, Kawasan Kalilom Lor, Surabaya milik terduga teroris Madjid kini menjadi tontonan warga. Rumah yang baru saja digeledah itu tampak dipasangi garis polisi.
Petugas dari Polda Jatim, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Polsek Kenjeran terlihat berjaga-jaga di dekat lokasi. Tak hanya itu, korps berseragam coklat ini juga berjaga-jaga di luar gang, sekitar satu kilometer dari Jembatan Suramadu.
Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Lily Djafar mengatakan, polisi melakukan penjagaan terbuka dan tertutup.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan pengamanan itu akan berakhir, karena masih menunggu perintah dari Polda Jatim. "Sampai nanti ada perintah dari Polda Jatim untuk melepas garis Polisi," kata Lily di lokasi, Selasa (21/1/2014).
Rasti (30) salah seorang warga mengaku penasaran dengan penggerebekan teroris, sehingga dia menyaksikan dari kejauhan bersama warga yang lain.
Rasti sendiri mengaku tidak mengenal sosok Isnaini dan Madjid yang ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri pada Senin malam itu.
Sebelumnya, Tim Densus menangkap dua orang terduga teroris di kawasan Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya. Dari penangkapan itu, polisi menggeladah rumah yang diduga menjadi markas kegiatan teroris.
Hasilnya, polisi menyita dua bom siap ledak, detonator, tabung besi dan satu kantung paku dengan panjang lima sentimeter.
Densus juga menemukan buku-buku dan bendera berwarna hitam. Sementara, dari interogasi sementara, dua terduga teroris itu berencana akan meledakkan lokalisasi Dolly, diskotek serta pos polisi di Surabaya.
Petugas dari Polda Jatim, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Polsek Kenjeran terlihat berjaga-jaga di dekat lokasi. Tak hanya itu, korps berseragam coklat ini juga berjaga-jaga di luar gang, sekitar satu kilometer dari Jembatan Suramadu.
Kasubbag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Lily Djafar mengatakan, polisi melakukan penjagaan terbuka dan tertutup.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan pengamanan itu akan berakhir, karena masih menunggu perintah dari Polda Jatim. "Sampai nanti ada perintah dari Polda Jatim untuk melepas garis Polisi," kata Lily di lokasi, Selasa (21/1/2014).
Rasti (30) salah seorang warga mengaku penasaran dengan penggerebekan teroris, sehingga dia menyaksikan dari kejauhan bersama warga yang lain.
Rasti sendiri mengaku tidak mengenal sosok Isnaini dan Madjid yang ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri pada Senin malam itu.
Sebelumnya, Tim Densus menangkap dua orang terduga teroris di kawasan Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya. Dari penangkapan itu, polisi menggeladah rumah yang diduga menjadi markas kegiatan teroris.
Hasilnya, polisi menyita dua bom siap ledak, detonator, tabung besi dan satu kantung paku dengan panjang lima sentimeter.
Densus juga menemukan buku-buku dan bendera berwarna hitam. Sementara, dari interogasi sementara, dua terduga teroris itu berencana akan meledakkan lokalisasi Dolly, diskotek serta pos polisi di Surabaya.
(lns)