Banjir, 18 buaya di Blanakan Subang lepas?
A
A
A
Sindonews.com - Warga korban banjir di Subang, khususnya di Kecamatan Pamanukan, Blanakan, dan Ciasem dihebohkan dengan adanya broadcast yang tersebar melalui blackberry messenger (BBM). Isi broadcast-nya adalah 18 buaya dari penangkaran di Blanakan lepas.
Informasi yang dihimpun, broadcast itu beredar sejak tadi pagi. Tak hanya melalui broadcast, pesan serupa juga tersebar melalui pesan singkat atau SMS.
Ini isi broadcast dan pesan singkat yang tersebar:
"Untuk korban banjir khususnya daerah Pamanukan, Desa Dukuh Kecamatan Ciasem, Blanakan, Pamanukan, himbauan untuk berhati-hati dikarenakan lepasnya 18 ekor buaya yang membuat resah pemilik penangkaran. Semoga hal ini dapat menjadi barometer kewaspadaan korban dan relawan yang berjaga. Share ke yang lain. Sumber Posko Polres Subang, Team SAR, dan Masyarakat Pamanukan."
Saat dikonfirmasi, Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto, menyebut pesan berantai itu bohong. "Tidak ada itu, bohong," tegas Chiko saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (20/1/2014).
Ia mengimbau masyarakat jangan percaya begitu saja informasi yang beredar. "Cek dulu ke pihak-pihak terkait untuk memastikan kebenaran informasinya," imbau Kapolres.
Kabid Kedaruratan BPBD Jawa Barat, Budiman, juga menyebut pesan berantai itu bohong. Ia mengaku sudah mengecek informasi tersebut.
"Sudah dikonfirmasi ke teman-teman di lokasi, bohong itu. Buayanya ada di penangkaran, tidak lepas," tandasnya.
Informasi yang dihimpun, broadcast itu beredar sejak tadi pagi. Tak hanya melalui broadcast, pesan serupa juga tersebar melalui pesan singkat atau SMS.
Ini isi broadcast dan pesan singkat yang tersebar:
"Untuk korban banjir khususnya daerah Pamanukan, Desa Dukuh Kecamatan Ciasem, Blanakan, Pamanukan, himbauan untuk berhati-hati dikarenakan lepasnya 18 ekor buaya yang membuat resah pemilik penangkaran. Semoga hal ini dapat menjadi barometer kewaspadaan korban dan relawan yang berjaga. Share ke yang lain. Sumber Posko Polres Subang, Team SAR, dan Masyarakat Pamanukan."
Saat dikonfirmasi, Kapolres Subang AKBP Chiko Ardwiatto, menyebut pesan berantai itu bohong. "Tidak ada itu, bohong," tegas Chiko saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (20/1/2014).
Ia mengimbau masyarakat jangan percaya begitu saja informasi yang beredar. "Cek dulu ke pihak-pihak terkait untuk memastikan kebenaran informasinya," imbau Kapolres.
Kabid Kedaruratan BPBD Jawa Barat, Budiman, juga menyebut pesan berantai itu bohong. Ia mengaku sudah mengecek informasi tersebut.
"Sudah dikonfirmasi ke teman-teman di lokasi, bohong itu. Buayanya ada di penangkaran, tidak lepas," tandasnya.
(lns)