Imlek, Kelenteng Suci Tien Kok Sie hadirkan kuda kayu

Kamis, 16 Januari 2014 - 15:46 WIB
Imlek, Kelenteng Suci Tien Kok Sie hadirkan kuda kayu
Imlek, Kelenteng Suci Tien Kok Sie hadirkan kuda kayu
A A A
MESKI tahun baru Imlek masih lama, namun Klenteng Suci Tien Kok Sie Pasar Gedhe, Jebres, Solo, Jawa Tengah, terus melakukan pematangan persiapan jelang perayaan Imlek yang jatuh pada Jumat 31 Januari 2014.

Seperti terpantau wartawan, sebanyak 400 ratus buah lampion sudah bergantungan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Lampion berwarna merah dengan aksen emas tersebut menguatkan atmosfer Imlek yang semakin dekat perayaannya.

Juru bicara klenteng suci, Lian Hong Siang mengatakan, pemasangan lampu lampion tersebut merupakan salah satu ciri khas tiap kali perayaan Imlek. Selain lampu lampion, tepat di tugu jam depan Pasar Gedhe akan dipasang miniatur Kuda Kayu setinggi dua meter sesuai lambang shio pada tahun ini.

"Kalau tahun lalu, kami memasang naga raksasa juga di tugu jam Pasar Gedhe. Pada tahun ini, sesuai shio, kami akan memasang kuda kayu," ujar Lian Hong Siang saat ditemui wartawan, di Klenteng Suci Tien Kok Sie, Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2014).

Ditambahkan dia, miniatur kuda kayu setinggi dua meter itu dibuat oleh para seniman-seniman lokal Kota Solo. Sebelum perayaan imlek, pihaknya akan menggelar ruwatan Tolak Bala.

Menurut dia, ruwatan yang dipimpin langsung oleh bhiksu dari Vihara Maha Bodhi, Semarang, tersebut tidak dikhususkan hanya untuk umat klenteng suci Tien Kok Sie. Namun, ruwatan tersebut terbuka untuk umum.

"Sampai saat ini yang mendaftar untuk diruwat sebanyak 700 orang. Kami memperkirakan saat ruwatan nanti jumlah persertanya bisa mencapai 800 orang lebih," jelasnya.

Menyangkut makna dari ruwatan itu sendiri, ungkap Lian Hong Siang, ditujukan untuk menolak kesialan atau musibah yang bukan karena pembawaan lahir. Misalnya bencana alam atau wabah penyakit.

"Untuk menghindari segala macam kerawanan pada kesialan tersebut, maka tiap menjelang Imlek diadakan upacara ruwatan dan tolak bala yang disebut upacara Pao Oen," paparnya.

Selain mempercantik klenteng dengan berbagai hiasan khas Imlek, persiapan jelang pergantian tahun baru juga akan dilakukan pembersihan altar berikut arca dewa yang ada di klenteng suci tersebut. Karena makna dari Imlek untuk menghantarkan dewa dapur naik ke khayangan dan melaporkan semua perbuatan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Imlek merupakan perayaan universal yang tak hanya dirayakan kaum Tionghoa. Ini merupakan budaya, sehingga diharapkan bisa sebanyak mungkin kalangan yang terlibat," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5628 seconds (0.1#10.140)