Gubernur: Manado masih terancam badai
A
A
A
Sindonews.com - Banjir bandang yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), mengakibatkan hampir seluruh wilayah tersebut dikepung genangan air setinggi lebih dari satu meter. Akibatnya, aktivitas warga pun lumpuh total.
Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang (SHS) langsung menggelar rapat darurat penanggulangan bencana dengan pihak-pihak terkait. Di antaranya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos), Rabu (15/1/2014).
Menurut SHS yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manado, cuaca ekstrem yang menimpa beberapa wilayah di Sulut adalah akibat tekanan rendah angin dan awan besar.
Tekanan rendah itu mengakibatkan hujan disertai petir yang pada periode ini sedang berada tepat di atas wilayah Indonesia termasuk wilayah Sulut. Kondisi ini pun disebutkan akan berpotensi badai.
“Curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang dan petir diperkirakan berlangsung tiga hingga lima hari ke depan. Ini akibat siklus alam," ujar SHS didampingi Kapolda Sulut Brigjen Pol Robby Kaligis dan sejumlah pejabat Pemprov Sulut lainnya.
Atas kondisi itu, SHS pun menginstruksikan kepada BPBD Sulut agar berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu Polri, TNI, BASARNAS, BPBD Kabupaten/Kota, serta BMKG.
“Upaya-upaya evakuasi warga harus dilakukan secara cepat, tepat dan tanggap. Penting juga untuk diperhatikan yaitu ketersediaan logistik, pangan, sandang dan obat-obatan agar dapat disalurkan kepada warga yang membutuhkan,” kata SHS.
Baca:
Banyak bangkai mobil di Manado
Luapan dua DAS penyebab banjir di Manado
Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang (SHS) langsung menggelar rapat darurat penanggulangan bencana dengan pihak-pihak terkait. Di antaranya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial (Dinsos), Rabu (15/1/2014).
Menurut SHS yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Manado, cuaca ekstrem yang menimpa beberapa wilayah di Sulut adalah akibat tekanan rendah angin dan awan besar.
Tekanan rendah itu mengakibatkan hujan disertai petir yang pada periode ini sedang berada tepat di atas wilayah Indonesia termasuk wilayah Sulut. Kondisi ini pun disebutkan akan berpotensi badai.
“Curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang dan petir diperkirakan berlangsung tiga hingga lima hari ke depan. Ini akibat siklus alam," ujar SHS didampingi Kapolda Sulut Brigjen Pol Robby Kaligis dan sejumlah pejabat Pemprov Sulut lainnya.
Atas kondisi itu, SHS pun menginstruksikan kepada BPBD Sulut agar berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yaitu Polri, TNI, BASARNAS, BPBD Kabupaten/Kota, serta BMKG.
“Upaya-upaya evakuasi warga harus dilakukan secara cepat, tepat dan tanggap. Penting juga untuk diperhatikan yaitu ketersediaan logistik, pangan, sandang dan obat-obatan agar dapat disalurkan kepada warga yang membutuhkan,” kata SHS.
Baca:
Banyak bangkai mobil di Manado
Luapan dua DAS penyebab banjir di Manado
(rsa)