SAR hentikan pencarian 3 ABK KLM Bintang Buana
A
A
A
Sindonews.com - Tim Search and Rescue (SAR) Semarang menghentikan pencarian Anak Buah Kapal (ABK) KLM Bintang Buana yang tenggelam Rabu 8 Januari lalu di perairan selatan Karimunjawa, Jepara.
Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan operasi dihentikan karena sudah sepekan melakukan pencarian.
"Sampai hari ini, tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Berdasarkan ketentuan kami, operasi SAR dilaksanakan selama sepekan," ungkapnya, Rabu (15/1).
Namun, tidak menutup kemungkinan operasi SAR dilakukan lagi jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Sebelumnya, KLM Bintang Buana tenggelam sekitar 19 mil di perairan selatan Karimunjawa Jepara karena mengalami kerusakan mesin.
Berdasar manifest, dalam KLM Bintang Buana itu terdapat 10 ABK yakni Jamaludin (Nahkoda), Dida Hendrawan (Mualim), Icang Daeng Matamu (Kepala Kamar Mesin), Agus (Masinis), Akbar Birawan (Juru mudi), Andi Arzandi (Juru mudi), Samsudin Bassai, Romni, Wahyu Saputro (ketiganya Oliman), dan Tukimin (Juru masak).
Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Aris Triyono menambahkan dua ABK dan nahkoda berhasil diselamatkan oleh kapal yang melintas yakni MT Patrecia, Kamis 9 Januari pekan lalu.
Mereka yang selamat, Icang (Kepala kamar mesin), Akbar Irawan (anak buah kapal) dan Jamaludin (Nahkoda). Ketiganya dibawa ke Tanjung Uban, Batam.
"Informasinya, 4 ABK lain tidak ikut berlayar. Saat kapal tenggelam, semua ABK loncat dari kapal, menyelamatkan diri. Yang belum ditemukan itu Samsudin Bassai dan Romni (Oliman) dan Tukimin (Juru Masak). Semuanya pakai pelampung, sementara Samsudin berusaha mengapung memegangi jeriken. Itu informasi dari Jamaludin," kata Aris.
Kepala Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan operasi dihentikan karena sudah sepekan melakukan pencarian.
"Sampai hari ini, tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Berdasarkan ketentuan kami, operasi SAR dilaksanakan selama sepekan," ungkapnya, Rabu (15/1).
Namun, tidak menutup kemungkinan operasi SAR dilakukan lagi jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Sebelumnya, KLM Bintang Buana tenggelam sekitar 19 mil di perairan selatan Karimunjawa Jepara karena mengalami kerusakan mesin.
Berdasar manifest, dalam KLM Bintang Buana itu terdapat 10 ABK yakni Jamaludin (Nahkoda), Dida Hendrawan (Mualim), Icang Daeng Matamu (Kepala Kamar Mesin), Agus (Masinis), Akbar Birawan (Juru mudi), Andi Arzandi (Juru mudi), Samsudin Bassai, Romni, Wahyu Saputro (ketiganya Oliman), dan Tukimin (Juru masak).
Humas Basarnas Kantor SAR Semarang Aris Triyono menambahkan dua ABK dan nahkoda berhasil diselamatkan oleh kapal yang melintas yakni MT Patrecia, Kamis 9 Januari pekan lalu.
Mereka yang selamat, Icang (Kepala kamar mesin), Akbar Irawan (anak buah kapal) dan Jamaludin (Nahkoda). Ketiganya dibawa ke Tanjung Uban, Batam.
"Informasinya, 4 ABK lain tidak ikut berlayar. Saat kapal tenggelam, semua ABK loncat dari kapal, menyelamatkan diri. Yang belum ditemukan itu Samsudin Bassai dan Romni (Oliman) dan Tukimin (Juru Masak). Semuanya pakai pelampung, sementara Samsudin berusaha mengapung memegangi jeriken. Itu informasi dari Jamaludin," kata Aris.
(lns)