Ombak 4 meter, BMKG ingatkan nelayan tidak melaut

Rabu, 15 Januari 2014 - 10:20 WIB
Ombak 4 meter, BMKG ingatkan nelayan tidak melaut
Ombak 4 meter, BMKG ingatkan nelayan tidak melaut
A A A
Sindonews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar kembali mengeluarkan peringatan terjadinya cuaca ektsrim selama lima hari ke depan.

Kepala Bidang Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar Sujarwo menyebut, tinggi gelombang laut akan mencapai empat meter. Hal itu akan terjadi setelah periode angin baratan akan berkolerasi positif dengan gelombang tinggi. Karena itu bisa membahayakan nelayan jika turun melaut.

"Gelombang laut yang relatif tinggi diperkirakan terjadi di Selat Makassar, seperti Pulau Balana Selayar, daerah Bulukumba, Jeneponto, wilayah pesisir Makassar hingga ke Pinrang, dan Teluk Bone," Kata Sujarwo, Selasa 14 Januari 2014.

Menurutnya, selain membahayakan keselamatan nelayan oleh cuaca ekstrim yang melanda selat Makassar, hal itu juga bisa menganggu aktivitias penyebarangan penumpang angkutan laut khusunya di Dermaga Bajoe Bone ke daerah Kolaka Kendari dan Palu, begitu juga Pelabuhan Bira di Bulukumba perlu ekstra hati-hati.

“Januari ini adalah puncak musim hujan, diperkirakan peralihannya ke kondisi normal nanti pada bulan April 2014, jadi bukan hanya gelombang tinggi tapi hujan lebat dan angin kencang masih terus mengancam,” tuturnya.

Terpisah, Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Andi Cahyadi menambahkan, intensitas hujan selama periode tersebut bervariasi, bisanya hujan lebat siang hari namun di malam harinya kembali reda begitu juga sebaliknya. Selain itu, kecepatan angin saat ini mencapai 40-50 meter perjam.

“Intensitas hujan sudah sangat tinggi, karena Januari ini adalah puncaknya, awan-awan hujan masih terus mengintari Sulsel bagian barat, utara dan selatan, adapun kecepatan angin saat ini antara 40 hingga 50 meter perjam,” terangnya.

Cahyadi menambahkan, badai raksasa siklon tropis yang kini tumbuh di Australia dan diperkirakan puncaknya terjadi di pertengahan Januari, menurutny tidak perlu terlalu dikhawatirkan akan melewati Indonesia bagian timur khususnya di Sulsel. Hanya, efeknya bisa menimbulkan hujan lebat.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6864 seconds (0.1#10.140)